Dongeng dalam negeri yang kami ceritakan ini mengajarkan kita untuk tidak berbohong. Sepandai-pandainya seseorang berbohong suatu saat pasti akan ketahuan juga. Lagi pula orang yang sering berbohong pasti dimusuhi oleh orang lain.
Dongeng Dalam Negeri : Laba-Laba Membujuk Angin
Sudah berhari-hari penghuni hutan resah. Beberapa hari ini mereka kehilangan angin. Biasanya, angin selalu berembus pada sore hari yang indah. Tapi, kini angin entah pergi ke mana. Raja hutan memerintahkan Laba-Laba untuk mencari dan membujuk angin agar angin mau kembali berembus seperti semula.
Laba-laba dengan senang hati menerima perintah itu. Ia naik ke atas bukit untuk mencari angin. Setelah beberapa hari berjalan, Laba-laba menemukan angin sedang tidur di atas batu besar. Laba-laba Iangsung membangunkan angin. Namun, hal itu membuat angin kesal. Laba-laba telah mengganggu tidurnya.
“Lebih baik kau pergi saja dari sini. Kau mengganggu tidurku saja,” ucap angin.
Laba-laba tak bisa membujuk angin. Sebelum ia berbicara, angin sudah mengusirnya terlebih dahulu. Laba-laba pun pergi dengan kecewa. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan nyamuk. Nyamuk juga disuruh oleh raja hutan untuk membujuk angin. Itu karena Laba-laba terlalu lama perginya.
“Aku sudah berhasil membujuk angin. Lebih baik kau kembali saja ke hutan,” ucap Laba-laba, berbohong.
Nyamuk sangat senang mendengar hal itu. Ia percaya dengan ucapan Laba-laba. Nyamuk lalu terbang kembali ke hutan. Ia hendak memberi tahu kabar gembira ini kepada penghuni hutan.
Namun, nyamuk mengatakan bahwa dirinyalah yang berhasil membujuk angin. Semua penghuni hutan memuji kehebatan nyamuk. Senang sekali hati nyamuk.
Saat Laba-laba sampai di hutan, ia melihat nyamuk yang sedang mendapat banyak pujian. Laba-laba mencoba menjelaskan kepada penghuni hutan, tetapi tak ada satupun yang mendengarkan Laba-laba.
“Nyamuk sama sekali tak menemui angin. Akulah yang menemui angin,” ucap Laba-laba.
“Akulah yang berhasil menemui angin dan membujuknya agar ia mau berembus lagi,” sangkal Nyamuk.”Kalian tahu kan, Laba-laba sangat lambat.”
Penghuni hutan lebih percaya pada Nyamuk. Apa yang dikatakan Nyamuk memang terdengar masuk akal. Semua penghuni hutan justru menyalahkan Laba-laba.
“Kau sudah tak berhasil menemui Angin, kini malah menyalahkan Nyamuk,” seru raja hutan.
Laba-laba lalu diusir dari hutan itu. Ia sungguh merasa sedih. Sementara itu, angin bangun dari tidurnya dan kembali berembus. Penghuni hutan pun semakin percaya kepada Nyamuk.
“Awas kau Nyamuk! Kalau aku bertemu denganmu lagi, akan aku makan kau.” dengus Laba-laba.
Sampai saat ini, Laba-laba selalu membuat jebakan untuk nyamuk. Saat nyamuk terjebak pada sarangnya, Laba-laba akan langsung memangsanya. Itulah akibat dari kebohongan.
Pesan moral dari dongeng dalam negeri : laba-laba membujuk angin adalah kebohongan akan selalu menimbulkan kerugian.