Kisah Bubu dan Roket kakak pikir sangat cocok sebagai cerita dongeng untuk balita. Kisahnya sangat sederhana dan mengandung pesan moral yang sangat baik. Jika kalian memiliki adik dibawah umur lima tahun kalian boleh membacakan cerita anak di blog ini untuk mereka yah. Selamat berlibur dan selamat membaca.
Cerita Dongeng Untuk Balita : Bubu dan Roket
Suatu hari, di Planet Mio. Bubu dan Tara sedang berjalan-jalan. “Huaa, apa itu?” seru Bubu saat melihat sebuah benda berwarna putih mengilat. Benda itu besar sekali, nyaris sebesar rumah. Ujungnya runcing dan ada knalpot di bawahnya.
“Roket. Katanya, itu roket yang bisa membawa kita jalan jalan ke planet lain,” sahut Tara. Mata Bubu berbinar.
“Benarkah? Aku sudah lama ingin ke Bumi. Ayo, kita coba naik.”
Tara menggeleng. “Jangan. Roket itu harus dikemudikan oleh penduduk planet yang sudah dewasa. Bukan anak-anak seperti kita.”
“Kamu sok tahu. Kurasa siapa pun bisa mengemudikannya, apalagi aku. Aku, kan, berbakat dalam segala hal.” Bubu menepuk dadanya pongah.
Tara tetap menggeleng. “Mamaku bilang, untuk mengendarai roket dibutuhkan kedewasaan. Tak boleh sembarangan. Kita masih kecil, Bubu.”
Bubu merengut. “Tapi, Iihatlah tubuhku. Tinggiku sama dengan penduduk dewasa. Apa bedanya?”
Bubu lalu menarik tangan Tara menuju roket. Dia memaksa Tara masuk ke datum roket.
“Ayo, kita coba!” ajak Bubu riang.Tangannya menggeledah laci-laci di loket. Dia mencari buku petunjuk mengemudikan roket.
Tara menolak. Tangan Bubu ditariknya kuat-kuat.
“Aku tidak mau. Ayo, kita turun sekarang juga. Kata Mama, ini bukan masalah tinggi tubuh.Tapi, kemampuan kita.”
“Ah, mamamu mengada-ada. Kemampuan apa? Ini mudah, kok. Lihat, semua sudah ada petunjuknya,” sahut Bubu sambil menunjuk tutisan di bawah setir roket. Ternyata, semua petunjuk tertulis di sana.
“Bahkan, roket ini bisa dikendalikan dengan remote,” kata Bubu tagi sambil mencari-cari remote-nya. Tara jadi kalut. Dia ngeri sekali melihat semangat Bubu.
Tara tak mau berlama-lama. Lagi-lagi dia, ingat pesan Mama: “Mengendalikan roket memang terlihat mudah. Tapi, sebetulnya ada beberapa hal penting yang harus kamu kuasai dulu. Setelah itu, kamu harus dites, dan kemudian mendapat surat izin meroket.”
“Bubu, ayo turun. Aku tidak mau celaka,” ajak Tara panik.
Bubu menolak. Tara berusaha mendorongnya, tapi tubuh Bubu besar dan kuat. Tara tak kuat. Akhirnya, Tara pun turun sendiri. Setelah turun, buru-buru Tara mencari Ketua Planet. Dia mau bilang kalau Bubu ada di dalam roket. Dia tak mau sesuatu yang buruk menimpa Bubu.
Namun, Tara terlambat. Saat itu, roket sudah melesat tak keruan. Berputar-putar dan jungkir balik. Terdengar Bubu melolong minta tolong. “Hooi, tolong aku. Bagaimana cara menghentikan roket ini?” suara Bubu terdengar memilukan.
Untunglah, Ketua Planet bergerak cepat. Dia menekan tombol remote darurat. Dalam sekejap, roket pun mendarat. Bubu keluar dengan tampang amburadul. Badannya menggigil ketakutan.
“Aku kapok,” bisiknya saat Tara menggandengnya.
Tara memeluk Bubu. Lain kali, jangan mencoba kendaraan yang bukan dirancang untuk anak-anak seumur kita.”
Bubu mengangguk. “Ternyata kamu benar. Mamamu juga benar. Maafkan aku, ya,” sesalnya.
Tara tersenyum sambil menarik napas lega. Untung saja Bubu tak cedera.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Untuk Balita : Bubu dan Roket adalah
Pernahkah kalian Melihat anak seusia kalian Mengendarai motor? Wah, berbahaya sekali, padahal menurut peraturan, kita harus berusia tujuh belas tahun untuk boleh mengendarai kendaraan bermotor.
Mungkin kalian merasa bahwa mengendarai kendaraan bermotor ibu mudah, apalagi jika tubuh kalian sudah cukup tinggi.
“Mengapa Mama terus melarangku?”, “Mama kuno”, “Papa jahat.” Apakah ibu yang kamu katakan saat orang tua melarang kalian?
Sebenarnya, orang tua justru ingin melindungi kalian dari bahaya. Kendaraan bermotor tidak dirancang untuk anak—anak. Orang tua hanya tidak ingin anak kesayangan mereka terluka. Itulah sebabnya mereka melarang kalian.
Temukan cerita pendek anak anak terbaik lainnya pada artikel kakak berikut ini contoh dongeng pendek