Cerita dongeng rakyat pendek yang kami posting di malam hari ini sangat cocok di ceritakan kepada adik-adik yang duduk di Taman Kanak-Kanak (TK) atau di Sekolah Dasar (SD). Keduanya memiliki hikmah yang dapat dipetik didalamnya. Bacakan dua cerita rakyat yang pendek dan mudah dihafal ini sebelum mereka tidur. Selamat mendongeng.
Cerita Dongeng Rakyat Pendek : Kasih Sayang Ibu
Di sebuah daerah dekat Gunung Amboto, hidup seorang perempuan tua. Perempuan itu tinggal sendirian.
Ia tak memiliki suami, apalagi anak. Namun, perempuan itu sangat menginginkan kehadiran anak di rumahnya.
Suatu hari, beredar kabar bahwa penguasa Gunung Amboto mampu mewujudkan keinginan si perempuan tua.
Karena keinginannya sangat besar, tanpa berpikir panjang, perempuan itu langsung menemui penguasa Gunung Amboto.
Sesampainya di Gunung Amboto, raksasa besar dan sangat seram menyambutnya.
Ya! Dia adalah penguasa Gunung Amboto.
“Aku tahu maksud kedatanganmu, dan aku bisa mewujudkannya. Tapi, dengan satu syarat,” ucap penguasa Gunung Amboto.
“Apa syaratnya, raksasa?” tanya perempuan itu dengan sangat bersemangat.
“Saat anakmu berusia tujuh belas tahun, aku akan mengambilnya kembali,” jelas penguasa Gunung Amboto.
Perempuan itu pun menyetujui syarat penguasa Gunung Amboto.
Keinginannya untuk memiliki anak sudah sedemikian besarnya, sehingga ia tak bisa berpikir jernih.
Beberapa bulan setelah itu, perempuan itu hamil.
Ia lalu melahirkan anak perempuan yang sangat cantik.
Anak itu diberi nama Meri. Perempuan tua itu pun sangat bahagia.
Seiring berjalannya waktu, Meri tumbuh dewasa. Namun, apa yang terjadi tak sesuai harapan.
Meri tumbuh menjadi anak yang pembangkang.
Ia tak pernah menuruti perintah ibunya, apalagi membantu pekerjaan ibunya.
Hal itu terkadang membuat ibunya sangat marah.
Waktu pun berlalu. Meri berusia tujuh belas tahun.
Meski kadang Meri membuatnya marah, tapi perempuan itu tetap merasa khawatir Ia takut pengusasa Gunung Amboto akan datang untuk mengambil Meri.
Suatu malam, hutan turun sangat deras. Petir pun bersambaran di langit. Rupanya, itu adalah pertanda penguasa Gunung Amboto akan datang.
“Aku menagih janjimu. Meri kuambil. Akan kujadikan ia sebagai penunggu Gunung Amboto,” terdengar suara raksasa itu yang sangat kencang menggelegar.
“Aku mohon, jangan ambil Meri. Aku sangat menyayanginya. Aku tak tahu akan bagaimana hidupku nanti tanpanya,” rengek perempuan itu.
Namun, raksasa tak peduli. Janji adalah janji, ia tetap mengambil Meri.
Meskipun Meri bukan anak yang baik, tapi perempuan tua itu merasa sangat sedih karena kehilangan anaknya.
Sejak saat itu, penduduk desa meyakini bahwa Meri adalah penunggu Gunung Amboto.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Rakyat Pendek ini adalah selalu cintai orang tua kita. Kasih sayang mereka tak terhingga. Bahkan, sekalipun kita nakal, mereka akan tetap menyayangi kita. Namun, jangan lantas berbuat nakal, ya! Tetaplah berbuat baik kepada orang tua.
Sinopsis Cerita Rakyat : Lebah dan Beruang
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seekor beruang di sebuah hutan yang sangat subur.
Suatu hari, si beruang sedang berjalan menyusuri tepian danau yang ada di hutan tersebut.
Ia sangat kelaparan dan bermaksud mencari makanan kegemarannya yaitu madu.
Beberapa lama kemudian, beruang melihat sarang lebah yang ada di lubang sebuah pohon tumbang di dekat danau.
Dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian, beruang pun mendekati sarang lebah tersebut.
Beruang mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada di dalam sarang itu.
Tepat ketika itu, sekumpulan lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu.
Para lebah mengetahui maksud kedatangan beruang.
Maka mereka pun mulai mendekati Si beruang.
Tanpa ampun mereka menyengat si beruang dengan sengatnya yang tajam.
Mendapat serangan itu, beruang pun kaget.
Lantas ia mengamuk membabi buta dan menyerang balik kawanan lebah.
Karena mendapat perlawanan dari beruang, lebah-lebah pun ketakutan.
Mereka lari dan bersembunyi di balik lubang batang pohon.
Sengatan pada tubuh beruang terasa sangat menyiksa.
Maka beruang pun semakin marah, dan tiba-tiba ia meloncat ke atas batang yang di dalamnya terdapat sarang lebah.
Hal itu malah membuat kawanan lebah marah.
Mereka pun keluar dari sarang dan menyerang beruang.
Beruang akhirnya lari terbirit-birit dengan tubuh penuh benjolan bekas sengatan lebah.
Para lebah terus mengejarnya.
Beruang merasa sangat kewalahan hingga akhirnya ia menyelam ke dalam danau untuk menyelamatkan diri.
Hari itu beruang benar-benar sial.
Bukan madu yang ia dapatkan, tetapi justru sengatan lebah yang memenuhi badan besarnya.
Pesan moral dari Ringkasan Cerita Rakyat Pendek adalah jangan suka mengganggu orang lain yah.
Baca juga cerita dongeng rakyat terbaik lainnya seperti:
- Cerita anak Malin Kundang
- Legenda batu menangis
- Cerita rakyat Lutung Kasarung
- Kisah Timun Mas
Ikuti juga kami di facebook yah https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/