Cerita dongeng pendek untuk anak SD Dengan Pesan Moral

Cerita dongeng pendek untuk anak SD memang seharusnya memiliki pesan moral didalamnya. Kali inipun kami memposting dua  dongeng sebelum tidur untuk anak usia Sekolah Dasar (SD). Di blog ini ada ribuan cerita rakyat pendek yang bisa diceritakan. Selamat membaca.

Dongeng Pendek Untuk Anak SD : Pilihan Yang Bijak

Beberapa pedagang sudah bersiap-siap di pantai. Mereka akan menjual dagangan mereka di pasar seberang laut.

Letak pasar di desa seberang memang jauh.

Tapi, mau bagaimana lagi?

Hanya di desa itulah, para pedagang bisa menjual barang dagangannya dengan harga yang tinggi.

Setelah lama menunggu, perahu yang akan mengangkut mereka datang.

Para pedagang itu pun bergegas menaikkan barang-barang mereka ke atas perahu.

Setelah itu, perahu berlayar.

Di tengah perjalanan, perahu yang ditumpangi para pedagang mengalami kebocoran.

Tak butuh waktu lama, kapal itu pun tenggelam. Semua penumpang tampak panik.

Mereka berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka.

“Kita tak mungkin bisa menyelamatkan barang dagangan kita. Tinggalkan saja. Kita harus menyetamatkan diri kita!” teriak salah seorang pedagang kepada pedagang-pedagang lainnya.

Para pedagang pun mengikuti perintah itu. Mereka berenang ke tepi laut terdekat. Sayangnya, jarak ke tepi laut sangat jauh. Mereka harus berenang cukup lama.

“Kawan, kita tak boleh menyerah. Pasti kita bisa menyelamatkan diri!” seru salah seorang pedagang, menyemangati teman-temannya.

Mereka terus berjuang tanpa mengenal lelah. Saat tepi laut mulai terlihat, mereka semakin cepat berenang.

Namun, saat semua pedagang hampir sampai ke tepi laut, ada seorang pedagang muda yang tertinggal jauh.

Ia berenang sangat lamban.

Sebenarnya, pedagang muda itu sangat pandai berenang. Ia berenang sangat lamban karena ia membawa dua kantung dagangannya. Itulah kenapa ia kesulitan berenang.

“Kau harus berenang lebih cepat. Jika kau terus berenang lamban seperti itu, bisa-bisa kau tertinggal!” seru salah satu pedagang.

“Aku tak bisa meninggalkan daganganku,” jawab pedagang muda.

“Lepaskan saja barang daganganmu. Jika kau terus mempertahankannya, bisa-bisa kau tak selamat,” saran pedagang lain.

Pedagang muda itu semakin jauh tertinggal di belakang. Olala, ia mulai kelelahan. Berenangnya pun semakin lambat.

Pedagang muda itu berpikir sejenak. Ia lalu memutuskan untuk membuang semua dagangannya.

Setelah dagangannya dilepaskan, tubuh pedagang muda itu terasa lebih ringan. Ia pun bisa berenang dengan lebih cepat.

Semua pedagang sudah tiba di tepi laut. Pedagang muda itu pun akhirnya berhasil menyusul Ice tepi laut dan selamat. Jika

Andai saja tadi ia tak membuang dagangannya, mungkin ia sudah tenggelam di tengah laut.

Pesan moral dari Dongeng Pendek Untuk Anak SD : Pilihan Yang Bijak adalah belajarlah mengambil keputusan yang bijaksana. Utamakan yang terpenting, ya.

Dongeng Anak Pendek : Akibat suka berebut

Ada dua bersaudara yang hobi memanah. Hari ini, mereka ingin berburu di padang rumput dekat sungai.

Biasanya, di sana ada angsa yang melintas. Mereka berdua memang sangat suka memakan daging angsa.

Setelah mengambil busur, mereka berangkat ke padang rumput.

“Cepatlah, Dik. Aku sudah tak sabar ingin menangkap angsa untuk makan malam ini,” ajak sang kakak. Si adik pun bergegas mengikuti kakaknya.

Begitu sampai, keduanya bersembunyi di balik semak-semak. Tentu saja, agar angsa tidak mengetahui keberadaan mereka.

Setelah lama menunggu, akhirnya ada seekor angsa terbang melintasi sungai.

“Aku akan memanah angsa itu. Aku akan membuatnya menjadi angsa bakar,” ucap kakak.

“Tidak, Kakak. Biar aku saja yang menangkapnya. Aku ingin memakan angsa rebus,” tolak adik.

“Tidak, adikku. Aku yang lebih dulu melihat angsa itu. Dan aku akan membakar daging angsa itu,” ujar sang kakak tak mau kalah.

“Tapi, aku lebih muda darimu. Harusnya kau mengalah dan membiarkanku merebus angsa itu,” seru adik.

Cerita dongeng pendek untuk anak SD

Olala, kedua kakak beradik itu justru sibuk bertengkar. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa angsa buruan mereka sudah terbang menjauh.

“Lebih baik kita minta pendapat Kakek saja. Mungkin Kakek bisa memberi keputusan yang adil untuk kita,” usul sang kakak.

Sang adik pun setuju. Mereka pulang ke rumah untuk meminta saran kakek mereka. Begitu sampai di rumah, sang kakak menceritakan apa yang terjadi. Olala, kakek justru tertawa.

“Kenapa tidak kalian bagi dua saja angsa itu? Separuh bisa dibakar, dan separuhnya lagi bisa direbus,” saran kakek.

“Wah, benar juga kata Kakek. Mengapa aku tak berpikiran seperti itu?” Kakak setuju dengan kakek, begitu pula dengan sang adik.

“Tunggu apa lagi, Kak? Ayo, kita kembali ke padang rumput untuk memanah angsa itu,” ajak adik.

Mereka pun kembali ke padang rumput. Tapi terlambat, angsa sudah tak ada di sana.

“Ah, andai tadi kita tidak bertengkar, mungkin kita sudah bisa menangkap angsa itu. Lihatlah sekarang. Angsa itu sudah pergi entah ke mana. Kita pun tak bisa makan daging angsa malam ini,” sesal sang kakak.

Dua bersaudara itu benar-benar menyesali tindakan bodoh mereka.

Tidak seharusnya mereka mementingkan diri sendiri.

Pesan moral dari Dongeng Anak Pendek : Akibat suka berebut adalah kawan, selalu berbagi dengan sesama, ya. Apalagi dengan saudara kita. Percayalah, tidak ada ruginya jika kita mau berbagi.

Jangan lupa ikuti kami di facebook yah https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/