Selalu kakak berusaha menerbitkan cerita dongeng dan kisah anak anak terbaik yang ada di seluruh dunia. Kakak berharap dengan memposting kisah dongeng anak di blog ini daya imajinasi dan kreatifitas anak-anak Indonesia semakin bertambah. Selain itu tentu saja anak-anak Indonesia yang membaca dongeng di blog ini dapat memetik hikmah yang terkandung didalam setiap cerita. Selamat membaca.
Kisah Anak Anak dari Cina : Berat Seekor Gajah
Seorang raja dari India memberikan seekor gajah kepada sahabatnya, kaisar negeri Cina. Karena belum pernah melihat gajah sebelumnya, kaisar itu sangat kagum dan heran. Ia sangat penasaran, kira-kira berapa berat gajah yang diberikan oleh sahabatnya itu.
Kaisar Cina mengumpulkan semua perdana menterinya. Ia meminta agar semua perdana menterinya memikirkan bagaimana cara menimbang gajah yang begitu besar itu.
“Aku ingin tahu berapa berat gajah ini. Apakah di antara kalian ada yang memiliki ide untuk menimbangnya?” tanya Kaisar Cina.
Para perdana menteri berpikir keras. Namun, tak ada satupun yang tahu cara menimbang gajah.
“Maaf tuanku, saya pikir tak ada timbangan yang mampu menimbang gajah itu;” ucap salah satu perdana menteri.
Semua perdana menteri mengangguk setuju. Memang tak ada cara untuk mengukur berat badan gajah itu. Kaisar sendiri juga merasa bingung.
“Duh, bagaimana ini?” keluh Kaisar.
Tiba-tiba, salah satu anak Kaisar yang masih berumur delapan tahun bicara. “Ayah, aku punya cara untuk menimbang berat badan gajah itu.”
Semua yang hadir penasaran, cara apa yang dimaksud oleh anak kaisar itu.
“Ayo beri tahu ayah, bagaimana caranya,” balas Kaisar, penasaran.
“Taruhlah gajah itu di dalam perahu yang berada di danau,” ucap putra kaisar.
Para prajurit langsung membawa gajah itu ke danau atas perintah Kaisar, kemudian menaruhnya di atas perahu. Putra kaisar lantas meminta prajurit untuk menandai batas air yang ada di perahu. Setelah itu, gajah diturunkan kembali dari perahu.
“Sekarang ambillah batu bata dan taruhlah di atas perahu ini. Isi perahu dengan batu bata sampai permukaan air mencapai garis batas yang dibuat tadi,”ucap putra kaisar.
Para prajurit mengerti. Kaisar dan perdana menteri merasa kagum dengan kecerdikan putra kaisar. Setelah batu bata ditaruh di perahu sampai permukaan air mencapai garis batas yang sebelumnya sudah dibuat, kemudian batu bata itu ditimbang. Akhirnya Kaisar pun bisa mengetahui berapa berat gajah itu. Beratnya tentu raja sama dengan batu bata yang ditaruh di dalam perahu.
“Kau memang anak yang cerdik,” ucap kaisar, bangga.
Semua yang hadir di sana setuju dengan perkataan kaisar. Meskipun masih kecil, namun putra kaisar sangat cerdas.
Pesan moral dari Kisah Anak Anak dari Cina : Berat Seekor Gajah adalah selalu ada jalan atas setiap masalah yang kita hadapi.
Dongeng Fabel – Kisah Anak-Anak : Kura-Kura Dan Burung Bulbul
Kura-kura dan Burung Bulbul bersahabat baik. Keduanya tinggal bersama di pesisir hutan. Sudah cukup lama mereka hidup bersama-sama. Kura-kura dan Burung Bulbul sangat bahagia. Mereka sangat kerasan, tak kekurangan makan serta minum. Meskipun begitu, mereka memiliki tabiat yang sangat berbeda. Kura-kura amat jarang membersihkan tubuh dan jarang menjaga pola makannya. Sedangkan Burung Bulbul selalu terlihat rapi dan senang memakan makanan yang sehat seperti buah-buahan.
Suatu hari, Burung Bulbul berkata, “Teman, aku ingin sekali melihat kamu bersih dan rapi. Aku ingin kita selalu menjaga kebersihan.”
“Aku mungkin akan sulit melakukan hal semacam itu,” tukas kura-kura.”Tapi, aku akan mencobanya. Mungkin dimulai dengan memakan apelmu ini dulu.”
Selama beberapa waktu Kura-kura mau menuruti nasihat Burung Bulbul. Namun kemudian, Kura-kura kembali seperti semula. Ia mulai jarang membersihkan tubuhnya lagi. Rumah pun menjadi berantakan karena Kura-kura tidak pernah membersihkan dan merapikannya. Akibatnya, Burung Bulbul menjadi marah.
Burung Bulbul kesal sekali karena Kura-kura tidak mau menuruti perkataannya. Kura-kura juga sama kagetnya melihat Burung Bulbul begitu marah padanya.
Kura-kura dan Burung Bulbul jadi jauh karena itu. Mereka berdua tidak lagi saling menyapa. Hal ini membuat Kura-kura merasa tidak nyaman.
Suatu hari, Burung Bulbul terbang cukup rendah di dekat rawa-rawa yang berlumpur, dan kebetulan Kura-kura berada di sana. Kura-kura melempar lumpur ke arah Burung Bulbul, dan tepat mengenai sayapnya yang berkilauan.
“Hei, apa yang kau lakukan?” tanyanya kesal kepada Kura-kura.
“Aku ingin melihatmu kotor,” jawab Kura-kura.
“Ini sangat tidak lucu! Aku tidak suka kotor!” omel Burung Bulbul.
“Aku tahu,” tukas Kura-kura.”Bukankah kau juga memaksaku untuk menjadi bersih, dan ketika aku gagal, kau menjadi sangat marah?”
Burung Bulbul terdiam. Memang sepertinya selama ini dia selalu memaksakan kehendaknya kepada Kura-kura, dan biasanya Kura-kura selalu menuruti apa katanya. Bahkan dia terdiam ketika Burung Bulbul mengomel tiada henti kepadanya. Sungguh, dia menyesal telah berbuat tidak adil kepada Kura-kura, sahabatnya.
Hikmah yang dapat dipetik dari Kisah Anak-Anak : Kura-Kura Dan Burung Bulbul adalah Memaksakan kehendak kepada orang lain adalah perbuatan yang tercela. Dan sangat membuat tidak nyaman orang yang berada di dekat kita.
Baca juga cerita anak anak terbaik yang pernah kami terbitkan, diantaranya pada artikel berikut ini dongeng anak anak