Cerita Dongeng Anak Pendek Putri Merida bergambar yang kami ceritakan malam hari dalam Bahasa Inggris dan kami terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, agar adik-adik yang belum belajar Bahasa Inggris dapa memahaminya. Merida adalah putri yang memiliki tekad yang kuat. Ceritanya sangat seru loh. Ini dia ceritanya.
Cerita Dongeng Anak Pendek Putri Merida Bahasa Inggris beserta artinya
King Fergus and Queen Elinor ruled the kingdom of DunBroch in Scotland. They had triplet sons and one daughter, the beautiful Princess Merida.
All four children were mischievous!
Pada jaman dahulu, King Fergus dan Ratu Elinor memerintah diĀ kerajaan DunBroch di Skotlandia. Mereka memiliki tiga anak laki-laki kembar dan satu orang putri yang cantic yaitu Putri Merida.
Keempat anak itu nakal!
Queen Elinor tried to teach Merida how to behave like a perfect princess.
But Merida liked to slip away from the palace to practice with her bow and arrow. She was a skilled archer.
Ratu Elinor mencoba mengajari Merida bagaimana berperilaku seperti putri yang sempurna.
Tapi Merida lebih suka menyelinap pergi dari istana, untuk berlatih dengan busur dan anak panahnya. Dia adalah pemanah yang sangat ahli.
One night, the queen announced that three clans were coming to visit. Each would present a suitor to compete for Merida’s hand in marriage.
Merida was horrified. “I won’t go through with it!” she shouted.
Suatu malam, Ratu Elinor mengumumkan bahwa tiga klan akanĀ datang berkunjung. Masing-masing klan membawa seorang pangeran untuk melamar Merida.
Merida merasa takut. “Aku tidak mau!” Merida berteriak.
To Merida’s dismay, the suitors arrived as planned. Merida sat waiting on her throne for the archery contest to begin.
She knew she could handle a bow and arrow far better than the suitors could!
Merida sangat cemas, para pelamar tiba sesuai rencana. Merida duduk menunggu di atas takhtanya untuk mengikuti kontes panahan.
Dia tahu, dalam hal memanah dia lebih mahir dari ketiga pangeran yang melamarnya !
Once the suitors had taken their shots, Merida marched onto the field. The queen yelled for her to stop, but Merida didn’t listen.
She fired her arrows and hit each target dead center. She had won! Now she wouldn’t have to marry anyone!
Setelah semua pelamar melepaskan tembakan panah mereka, Merida berjalan ke tengah arena. Ratu berteriak agar Merida berhenti, tapi Merida tidak mendengarkan.
Dia melepaskan anak panahnya dan meluncur tepat pada inti sasaran. Dia mengalahkan semua pelamar! Sekarang dia tidak perlu menikahi siapapun!
Queen Elinor was furious at Merida for ruining the contest. She warned that things needed to be set right.
“Marriage is what YOU want!” Merida shouted. Then she slashed the tapestry that depicted her family and ran away.
Ratu Elinor sangat marah pada Merida karena telah merusak kontes. Dia memperingatkan bahwa hal-hal perlu diatur dengan benar.
“Perkawinan adalah apa yang ibu inginkan!” Teriak Merida. Kemudian dia menyobek permadani yang menggambarkan keluarganya dan melarikan diri.
Merida fled deep into the woods where mysterious blue will o’ the wisps led her to a cottage.
Inside, she found a witch. Merida begged her to change her mother. The Witch gave Merida a spell cake.
Merida melarikan diri jauh ke dalam hutan tempat malhkul biru misterius membawahnya ke sebuah pondok.
Di dalam, dia berjumpa dengan seorang penyihir. Merida meminta si penyihir untuk mengubah ibunya. Penyihir itu memberi Merida sebuah kue mantra.
Back at the castle, Merida presented the cake to her mother. She watched closely as Elinor took a bite.
At first, nothing happened. But then, Elinor began to feel sick.
Kembali ke kastil, Merida menunjukan kue itu pada ibunya. Dia melihat dengan saksama saat ibunya menggigit kue itu.
Awalnya, tidak ada yang terjadi. Tapi kemudian, ibunya mulai merasa mual.
Merida helped Elinor into bed. The next thing Merida knew, a huge, furry shape was rising from the sheets! The Witch’s cake had turned Elinor into a bear!
Worried her mother was in danger, Merida sneaked her out of the castle.
Merida membantu ibunya tidur. Hal berikutnya yang Merida ketahui, satu sosok besar berbulu bangkit dari seprai! Kue Penyihir telah mengubah Elinor menjadi beruang yang sangat besar!
Khawatir ibunya dalam bahaya, Merida membawa ibunya menyelinap keluar dari istana.
Merida and Elinor-Bear first went to the Witch’s cottage and only found a message: “Fate be changed, look inside, mend the bond torn by pride.”
Merida would need time to figure out its meaning, but for now, she needed to teach her mother to fish!
Merida dan beruang Elinor segera pergi ke pondok Penyihir. Namun mereka hanya menemukan pesan: “Takdir dirubah, lihat ke dalam, perbaiki ikatan yang terkoyak kebanggaan.”
Merida butuh waktu untuk memahami makna pesan itu, tapi untuk saat ini, dia perlu mengajari ibunya untuk memancing!
Merida realized that to mend the bond and break the spell, she must repair the tapestry she had torn.
After sneaking into the castle, Merida and her mother were discovered by King Fergus.
The king drew his sword. “It’s not what you think!” Merida cried.
Merida menyadari bahwa untuk memperbaiki ikatan dan mematahkan mantra itu, dia harus memperbaiki permadani yang telah dia robek.
Setelah menyelinap ke kastil, Merida dan ibunya ditemukan oleh King Fergus ayah merida.
Menyangka merida dalam bahayas Raja menarik pedangnya.
“Bukan ayah. Ini tidak seperti yang ayah lihat!” Seru Merida.
The king wouldn’t listen. He slashed at the bear, who struck back, knocking him to the ground.
The noise drew the visiting lords and their sons. Terrified, Elinor-Bear raced from the castle.
Raja tidak mau mendengarkan. Dia menebas beruang itu, yang memukul balik, menjatuhkannya ke tanah.
Suara itu menarik para bangsawan dan anak-anak mereka yang berkunjung. Ketakutan, beruang Elinor berlari dari kastil.
Merida grabbed a needle and thread and the tapestry then jumped on her horse.
She took her little brothers, too. They had eaten the spell cake and turned into bear cubs! Merida sewed as they all raced to save their mother.
Merida mengambil jarum,benang dan permadani kemudian melompat naik ke atas kudanya.
Dia juga membawa saudara laki-lakinya. Mereka telah memakan kue mantra itu dan berubah menjadi anak-anak beruang!
Merida menjahit permadani yang di robeknya saat mereka melarikan diri menyelamatkan ibu mereka.
When Merida arrived, she wrapped the mended tapestry over her mother. “I want you back, Mum,” Merida cried. “I love you.”
King Fergus was shocked to realize the bear was his beloved wife.
Ketika Merida tiba, dia membungkus permadani yang sudah diperbaiki di atas ibunya. “Aku ingin kau kembali, Mum,” cetus Merida. “Aku saying ibu.”
Raja Fergus kaget saat menyadari beruang itu adalah istri tercintanya.
Merida felt a hand brush her hair. The spell had been broken! Elinor was human once again. The triplets were no longer bears.
The queen smiled at Merida. From then on, Merida could be a princess AND be herself.
Merida merasa tangan ibunya menyisir rambutnya. Mantra itu telah musnah! Elinor sudah menjadi manusia kembali. Tiga adiknya yang kembar juga sudah berubah menjadi manusia.
Ratu tersenyum pada Merida. Sejak saat itu, Merida bisa menjadi putri dan menjadi dirinya sendiri.
Itulah dia kisah putri merida yang memiliki tekad yang kuat. Apakah kamu suka dengan cerita Cerita Dongeng Anak Pendek Putri Merida Bahasa Inggris dan Terjemahan? Subscribe channel kami https://www.youtube.com/channel/UC_ay1jdDqXucE6Gk7FhVz5Q dan ikuti kami di facebook https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/ yah adik-adik. Jangan lupa juga kunjungi blog dongeng Indonesia yang berisi ribuan cerita anak yaitu dongengceritarakyat.com