Cerita Bergambar Untuk Anak : Kisah Ambun dan Rimbun

Cerita bergambar untuk anak yang kami posting di blog ini sudah berjumlah lebih dari seribu dongeng. Kalian bisa menemukan dongeng dari seluruh Indonesia maupun dongeng populer dari seluruh dunia. Kali ini dongeng mengenai Ambun dan Rimbun yang akan kami ceritakan untuk kalian. Selamat membaca.

Cerita Bergambar Untuk Anak : Dongeng Rakyat Ambun dan Rimbun

Ambun lebih tua setahun dari adiknya, Rimbun. Mereka berkeinginan merantau dari pedalaman. Sang ibu ragu. Namun, melihat keinginan kuat mereka, luluh juga hatinya. Ia kemudian mengizinkan mereka merantau.

Sang ibu berpesan agar mereka jangan berpisah. Kalaupun sampai terpisah, mereka harus rajin saling kirim kabar. Sang ibu juga membekali mereka dua keris pusaka. Keris yang berlilitkan kain merah diserahkan kepada Ambun, sedang yang berlilitkan kain kuning diberikan kepada Rimbun.

Keduanya memulai perjalanan. Pada hari ketujuh, Rimbun sakit. “Kak, rasanya aku sudah tidak kuat lagi. Kakak jangan sedih jika aku meninggal,” kata Rimbun saat sakitnya sudah parah.

Cerita Bergambar Untuk Anak
Cerita Bergambar Untuk Anak

Rimbun meninggal dunia. Ambun sangat sedih. Ambun menancapkan keris pusaka milik Rimbun di bagian kepala kuburan, sarung keris di bagian kaki, dan kain yang melilit keris diikatkan pada nisan kubur adiknya.

Ambun melanjutkan perjalanan. Saat bekalnya sudah habis, bertemulah ia dengan seorang nenek yang sedang mengumpulkan kayu bakar. Nenek itu masih bagian keluarga kerajaan. Setiap hari, dua utusan kerajaan mengantarkan makanan.

Ambun untuk sementara tinggal bersama nenek itu dan membantunya mencari kayu bakar.

Raja mengadakan sayembara. Barang siapa bisa melompat dari halaman istana sampai atap istana dan mengambil bunga melati, lalu menyerahkannya kepada sang Putri, ia akan dijadikan menantu. Ambun tertarik mengikuti sayembara itu. Sayangnya, sang nenek tidak mengizinkan.

“Tenanglah, aku mempunyai keris warisan ayahku,” kata Ambun yakin.

Ambun bertarung dengan tujuh orang pangeran. Satu per satu dari mereka mencoba melompat, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Ambun mencabut keris pusakanya, lalu langsung melompat dan memetik melati. Ia menyerahkannya kepada sang putri. Para penonton bertepuk tangan meriah.

Ambun menikah dengan sang putri dan dinobatkan menjadi raja. Ia segera memboyong ibunya ke istana. Ambun dan beberapa pengawalnya mencari air kehidupan di Bukit Kanniting. Air tersebut diteteskan ke jasad Rimbun. Ajaib, Rimbun hidup kembali dan sehat seperti dulu lagi. Setelah itu, Ambun, Rimbun, dan ibunya hidup bahagia di istana.

Baca juga Cerita Bergambar Untuk Anak terbaik kami pada posting Cerita Bergambar Untuk Anak Paud dari Yunani serta Contoh Cerita Bergambar Untuk Anak SD dari Korea Selatan