Cerita Atau Dongeng Anak Terbaik dari Persia : Leyla dan Lampu Ajaib

Dari negara Persia banyak sekali cerita atau dongeng anak lahir. Salah satu cerita rakyat Persia yang cukup terkenal adalah kisah mengenai Leyla dan Lampu Ajaib. Selain ceritanya seru dan pasti disukai anak-anak, dari kisah ini ada pelajaran yang bisa kita petik. Yuk kita ceritakan legenda Persia ini malam nanti.

Cerita Atau Dongeng Anak Berasal dari Persia : Leyla dan Lampu Ajaib

Seorang saudagar kaya dan putrinya tinggal di kota Tabriz di salah satu bagian negara Persia. Sang putri bernama Leyla. Ia sangat cantik dan baik hati. Malangnya, dia akan dijodohkan oleh ayahnya dengan lelaki yang tidak dia cintai. Ayahnya pun terus memaksa Leyla.

“Sudah saatnya engkau menikah, Nak. Ayah ingin engkau menikah dengan Mamood,” ujar sang ayah.

Tetapi, Leyla tidak mau menikah dengan Mamood. Ia tahu bahwa Mamood memiliki banyak istri. Tak hanya itu, Mamood bahkan memperlakukan istrinya dengan tidak baik.

Cerita Atau Dongeng Anak Terbaik dari Persia
Cerita Atau Dongeng Anak Terbaik dari Persia

“Aku tidak mau, Ayah. Tolong, jangan desak aku menikah dengannya,” pinta Leyla dengan memelas.

“Leyla, engkau harus menuruti perintah Ayah! Ayah akan pergi selama lima hari. Saat Ayah kembali, engkau harus mau menikah dengan Mamood!” jawab sang ayah dengan marah.

Malam harinya, Leyla tidak dapat tidur. Dia memikirkan sebuah rencana untuk lolos dari perjodohan itu.

Keesokan harinya, sebelum ayahnya pergi, Leyla meminta lampu baru untuk kamarnya. Sang ayah pun segera menuruti kemauan anaknya. Ia meminta bantuan kepada tukang lampu untuk membuat lampu seperti yang diinginkan anaknya.

Pagi-pagi, tukang lampu datang dengan membawa lampu yang amat indah. Pucuk lampu itu dihiasi oleh 40 lampu kecil. Di bagian dasar lampu itu, terdapat sebuah pintu rahasia.

Malam itu, ketika seluruh penghuni rumah telah tidur, Leyla melepaskan sepatunya dan masuk ke dalam pintu rahasia yang ada pada lampu itu.

Lima hari berlalu. Sang ayah sudah pulang. Dia bergegas memanggil Leyla.

“Leyla! Leyla sayang!” teriak sang ayah.

Namun, Leyla tak kunjung muncul di hadapannya. Ayah bertanya kepada semua penghuni rumah, tetapi tak satu orang pun yang tahu keberadaan Leyla.

Salah seorang pelayan kemudian menemukan sepatu milik Leyla. Sang ayah yang melihat sepatu Leyla tersebut seketika menangis tersedu-sedu. Dia berpikir bahwa dia telah kehilangan Leyla, dan putrinya itu telah pergi untuk selamanya.

“Huhuhu… Bawa pergi lampu itu ke pasar dan juallah!” perintah si saudagar kepada pelayannya. Dia terus menangis, teringat dengan Leyla, putri satu-satunya.

Para pelayan pun membawa lampu itu ke pasar. Tak lama kemudian, pangeran tampan menawar lampu indah itu.

“Berapa harga lampu ini, Nyonya? Aku ingin membelinya,” tanya si pangeran.

“Engkau hanya perlu membayar sepuluh keping emas.” ucap si penjual.

Setelah membayar, si pangeran menyuruh orang untuk membawakan lampu tersebut ke istana.

Setiap   pagi, pangeran selalu sarapan. Pelayan-pelayan setianya sudah menyediakan makanan untuk pangeran. Pada pagi pertama. pangeran terkejut karena makanan yang disediakan untuknya hanya tersisa sedikit.

“Mana makananku? Siapa yang mengambilnya?” tanyanya di dalam hati.

Keesokan paginya, hal yang sama terjadi lagi. Akhirnya, pangeran memutuskan untuk tidak tidur dan berusaha menangkap pelakunya. Dengan berpura-pura tidur, dia mengintip dari balik selimut.

Beberapa saat kemudian, sebuah pintu rahasia terbuka dari lampu barunya.

“Nah, sekarang aku tahu siapa yang telah memakan makananku. Akan kutangkap kau!” seru pangeran.

“Tolong! Jangan tangkap aku!” teriak Leyla dengan muka pucat ketakutan.

Melihat ketakutan Leyla, Pangeran berusaha menenangkan Leyla.

Ia bertanya. mengapa si gadis bisa berada di dalam sebuah lampu. Leyla lalu menceritakan semuanya kepada pangeran sembari menangis tersedu-sedu.

Kian hari, Leyla kian dekat dengan pangeran. Mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol dan bermain. Pangeran pun mulai jatuh cinta kepada Leyla.

“Aku jatuh cinta kepadamu. Aku ingin menikahimu. Sekarang, kita temui ayahmu,” ujar pangeran.

Leyla hanya mengangguk sambil tersenyum dan tersipu malu.

Keesokan harinya, pangeran dan Leyla pergi menemui ayah Leyla dengan menggunakan kereta kuda. Sang ayah yang mendengar langkah kereta, menjadi penasaran. Dia bergegas pergi keluar rumah.

Alangkah bahagianya sang ayah begitu melihat Leyla yang berjalan bersama pangeran. Karena kerinduan sang ayah kepada Leyla, ia pun langsung memeluk putrinya itu.

“Anakku, maafkan Ayah. Engkau ke mana saja? Ayah sampai bingung mencarimu ke mana-mana,” tangis sang ayah,

Sang ayah pun mempersilakan Leyla dan pangeran untuk masuk. Leyla lalu bercerita kepada sang ayah tentang lampu ajaibnya, sehingga dia dapat bertemu dengan pangeran. Pangeran kemudian mengutarakan niatnya kepada ayah Leyla, bahwa ia ingin menikahi Leyla.

Dengan senang hati, ayah Leyla mengizinkan putrinya menikah dengan pangeran.

Psan moral dari Cerita Atau Dongeng Anak Terbaik dari Persia adalah jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain. Itu perbuatan tidak baik dan akan membuat orang lain tidak menyukaimu.

Baca juga Dongeng atau Cerita Anak terbaik kami yaitu