Cerita Anak Muslim : Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman

Pada malam hari ini kakak akan bercerita Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman, Kakak yakin adik-adik akan suka dengan Cerita Anak Muslim ini. Selamat membaca

Nabi Sulaiman adalah nabi yang ke-19. Beliau diutus Allah untuk berdakwah di Palestina. Sebutan kaumnya adalah bani lsrail. Beliau adalah salah satu putra Nabi Daud (baca kisah nabi daud ) yang dikenal pandai, cerdas, dan bijak. Beliau mampu berbicara dengan binatang. Beliau juga menjadi pewaris kerajaan yang pernah dipimpin oleh Nabi Daud. Beliau memiliki tentara dari golongan manusia dan jin. Nabi Sulaiman memiliki istri seorang Ratu kerajaan Saba’ yang bernama Ratu Balqis. Dari keturunannya, ada tiga orang yang diangkat Allah menjadi Nabi, yakni Zakaria, Yahya, dan lsa.

Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman : Cerita Anak Muslim

Cerita Anak Muslim Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman
Cerita Anak Muslim Mukjizat dan Kisah Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman lahir di Palestina. la adalah putra Nabi Daud. Nabi Sulaiman menjadi raja menggantikan Nabi Daud. Sulaiman mempunyai beberapa kelebihan dan mukjizat diantaranya bisa mengerti bahasa binatang dan menundukkan bangsa jin. Dengan kehendak Allah, Sulaiman bisa memindahkan istana kerajaan Saba dan akhirnya menikah dengan Ratu Balgis. Sulaiman wafat di Baitul Maqdis, dan baru diketahui ketika Sulaiman tersungkur karena tongkatnya lapuk dimakan rayap.

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang saleh.”

Nabi Daud mengajak Sulaiman untuk menghadiri sebuah persidangan. Nabi Daud bertindak sebagai seorang hakim. Di hadapannya, dua orang laki-laki yang bertikai meminta Daud untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Kedua orang laki-laki tersebut merupakan dua orang yang saling mengenal. Laki-laki pertama adalah seorang peternak. Sementara itu, laki-laki kedua adalah seorang pemilik kebun.

“Tuan, sesungguhnya kambing-kambing milik teman saya ini senantiasa memakan tanaman-tanaman di kebun saya pada waktu malam hari. Hal ini telah membuat tanaman saya rusak.Akibatnya, saya mengalami kerugian. Oleh karena itu, saya mohon kepada Tuan untuk membuat keputusan atas permasalahan ini,” kata si pemilik kebun.

Nabi Daud bertanya kepada si pemilik kambing, “Benarkah apa yang dikatakan oleh orang ini tentang kambing-kambingmu itu?”

“Benar Tuan, kambing-kambing saya memang telah merusak kebunnya dengan memakan tanaman-tanaman yang ada di sana,” jawab si pemilik kambing.

Daud mulai berpikir untuk membuat keputusan yang seadil-adilnya. Tidak lama kemudian, Daud berkata, “Baiklah, jika memang demikian, aku putuskan agar pemilik kambing menyerahkan kambing-kambingnya sebagai ganti rugi atas rusaknya tanaman pemilik kebun.”

Namun, tiba-tiba Sulaiman berbicara, “Wahai Ayah, bolehkah aku memberikan pendapat atas permasalahan ini?” tanya Sulaiman dengan hormat.

Daud berkata, “Jika engkau memiliki pandangan yang lain atas keputusanku, aku persilakan engkau untuk berbicara.”

“Ayah, menurutku, si pemilik kambing harus menyerahkan kambing-kambingnya kepada si pemilik kebun. Si pemilik kebun harus merawat, namun bisa mengambil manfaatnya dari kambing-kambing tersebut untuk keperluannya. Si pemilik kambing diharuskan untuk memperbaiki kebun dan merawatnya hingga kembali kepada keadaan yang sebelumnya. Setelah itu, si pemiliki kambing bisa mendapatkan kembali kambing-kambingnya dan si pemilik kebun mendapatkan kembali kebunnya yang telah diperbaiki. Dengan demikian, tidak ada seorang pun yang merasa dirugikan,” jelas Sulaiman dengan penuh semangat.

Keputusan yang diusulkan oleh Sulaiman ternyata diterima dengan baik oleh kedua belah pihak. Sulaiman pun mendapat sambutan yang hangat dari orang-orang yang menghadiri persidangan tersebut.

Mereka kagum dengan kecerdasan dan ketelitian yang dimiliki Sulaiman meskipun usianya masih muda.

Melihat anaknya mampu membuat keputusan yang lebih baik dari dirinya, Nabi Daud pun semakin yakin bahwa Sulaiman pantas menggantikan dirinya sebagai seorang raja kelak.

Kisah Nabi Sulaiman Menjadi Raja dan Nabi

Sejak masih muda, Sulaiman telah dipersiapkan oleh ayahnya untuk menggantikan posisinya sebagai seorang raja bani Israil. Oleh karena itu, Daud berusaha untuk selalu mengajak Sulaiman menyaksikan berbagai hal yang berkenaan dengan urusan kerajaan.

Harapan Daud terhadap Sulaiman begitu jelas terlihat oleh siapa pun yang berada di kerajaan. Hal ini ternyata menimbulkan kecemburuan dari anak tertua Daud, Absyalum. la sangat iri kepada Sulaiman. la berpikir bahwa seharusnya dialah yang diserahi tahta kerajaan karena dia adalah anak yang tertua.

Tampaknya, Nabi Daud memiliki pertimbangan tertentu ketika ia memilih Sulaiman. Nabi Daud menilai sifat dan watak Absyalum tidak pantas untuk menjadi raja. Absyalum selalu bersikap sombong, kejam, dan berperilaku kurang baik.

Merasa tidak mendapat perlakuan yang adil, Absyalum lalu berencana untuk merebut kekuasaan ayahnya dengan menyusun kekuatan secara sembunyi-sembunyi. la tidak peduli lagi hubungan dirinya dengan ayahnya ataupun adiknya. Sebagai persiapan, ia berusaha untuk mendekati dan mendapatkan hati rakyat dengan menunjukkan kasih sayang dan cintanya. la berusaha untuk menolong menyelesaikan berbagai permasalahan rakyat. la mempersatukan mereka di bawah pengaruhnya.

Absyalum juga menawarkan janji-janjinya kepada para pendukungnya. la mengatakan bahwa jika menjadi raja, pendukungnya akan mendapat kesejahteraan yang lebih baik dan akan mendapat kedudukan di kerajaan. Lebih jauh lagi, Absyalum juga membagi-bagikan uang untuk mengikat hati pendukungnya. Untuk lebih yakin lagi, Absyalum kemudian melatih para pendukungnya dengan latihan perang. Absyalum sendiri Dertindak sebagai komandannya.

Absyalum merasa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat bani Israil. la menganggap saatnya telah tiba untuk merebut kekuasaan dan mengambil alih tahta kerajaan dari tangan ayahnya dengan paksa.

Saat Nabi Daud berbincang-bincang dengan tamunya, tiba-tiba muncul keributan. Berbondong-bondong para pendukung Absyalum bergerak dengan dipimpin oleh Absyalum sendiri. Mereka mencoba untuk menjatuhkan kekuasaan Nabi Daud.

Melihat hal ini, Nabi Daud merasa sedih sekali. la tidak menyangka anaknya bisa melakukan perbuatan tersebut. Sejak saat itu, pertempuran demi pertempuran terjadi. Nabi Daud, Sulaiman, dan pengikutnya memutuskan untuk menyingkir sementara. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari jumlah korban yang lebih banyak.

Akhirnya, Absyalum menjadi raja. Namun, kepemimpinannya membuat rakyat menderita. la memimpin kerajaan dengan kejam. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendaknya pasti akan ia singkirkan. la juga mudah memberikan hukuman kepada orang, terutama yang ia curigai sebagai pengikut Nabi Daud.

Nabi Daud mengetahui perkembangan kerajaan. la sangat sedih. Suatu ketika, ia mendapat petunjuk dari Allah untuk merebut kembali tahta kerajaan. Lalu, Nabi Daud dan pasukannya mulai mendatangi Absyalum. Untuk menghindari pertumpahan darah, ia mengajak Absyalum untuk menyerah secara sukarela. Namun, Absyalum menolak. Akhirnya, pertempuran pun terjadi. Pasukan Absyalum kalah. Absyalum sendiri akhirnya mati terbunuh.

Nabi Daud kembali memimpin hingga wafat. Sebelum meninggal, ia memberikan wasiat kepada Sulaiman untuk menggantikan posisinya. Kemudian, Sulaiman diangkat menjadi raja. Beberapa waktu kemudian, ia diangkat Allah menjadi nabi.

Nabi Sulaiman adalah sosok raja dan nabi yang memiliki kecerdasan luar biasa. Selain itu, ia mampu memimpin bani Israil secara adil dan bijaksana. Di bawah kepemimpinannya, bani Israil berkembang menjadi negara yang besar dan megah.

Mukjizat Nabi Sulaiman AS

Sebagai seorang raja dan nabi, Sulaiman memiliki banyak keistimewaan, di antaranya dikenal sangat pandai, cerdas, dan bijak. la juga memiliki akhlak yang balk, yakni sangat taat kepada Allah dan orang tuanya.

Selain itu, ia diberikan keistimewaan oleh Allah, yaitu dapat berbicara dengan bahasa binatang. Ketika menjadi raja, oleh Allah, ia diberikan tentara dari tiga golongan, yaitu manusia, jin, dan burung.

Para jin itu siap untuk melakukan apa saja bagi Sulaiman, seperti membuat gedung yang tinggi, patung, piring, kolam, dan periuk.

Ketika menjadi seorang raja, ia tidak silau dengan kekuasaan dan hadiah. la selalu bertindak jujur dalam menjalankan pemerintahan. Kekuasaan dan keistimewaan yang dimilikinya tidak menjadikannya sombong.

Jika Nabi Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari, jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula jika ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.

Cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis

Nabi sulaiman memiliki kerajaan yang besar. Setiap hari, Nabi Sulaiman mengadakan pertemuan dan pemeriksaan terhadap para tentaranya.

Suatu ketika, Nabi Sulaiman terkejut ketika dalam pertemuan, ia tidak mendapati burung Hud-hud. la bertanya kepada pasukannya, “Kemanakah burung Hud-hud, mengapa ia tidak datang? Padahal, aku akan memberinya tugas penting.”

Tidak lama kemudian, burung Hud-hud datang dengan terengah-engah. Wajahnya menunjukkan perasaan bersalah karena keterlambatannya. Nabi Sulaiman kemudian menanyakan alasan keterlambatannya, “Mengapa kamu terlambat Hud-hud?”

Hud-Hud menjawab, “Maafkan keterlambatan saya, Baginda. Saya baru kembali dari perjalanan jauh. Saya sampai pada sebuah kerajaan besar yang belum Baginda ketahui. Kerajaan tersebut bernama Saba’. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang wanita bernama Balqis. Mereka hidup makmur. Namun, mereka menyembah matahari.”

Nabi Sulaiman tampak tertarik dengan cerita Hud-hud. la berpikir bahwa ada kerajaan adil dan makmur, namun tidak menyembah Allah. Lalu, ia menulis surat untuk ratu Saba’. Pembukaannya berisi kalimat sebagai berikut, “Dari Sulaiman kepada ratu di Negeri Saba’.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.

Setelah menuliskan pembukaan surat, Sulaiman kemudian menuliskan tentang ajakannya kepada ratu di Negeri Saba’ untuk masuk Islam dan meninggalkan penyembahan terhadap matahari.

Setelah selesai menulis surat, Sulaiman menyuruh Hud-hud untuk menyampaikannya kepada ratu di Negeri Saba’.

Burung Hud-hud segera berangkat. la terbang dengan kecepatan tinggi. la akhirnya sampai ke Kerajaan Saba’. la langsung menuju ke singgasana ratu di Negeri Saba’ dan menjatuhkan surat tersebut di dekat Ratu Balqis.

Ratu Balqis membaca surat tersebut. la sangat kaget setelah membaca isinya. Kemudian, ia pun mengumpulkan seluruh penasihat kerajaan. la mendiskusikan tentang sikap yang harus mereka ambil terhadap ajakan Nabi Sulaiman. Akhirnya, sebuah keputusan diambil. la menuliskan surat balasan yang berisi bahwa ia bersama bawahannya akan datang ke kerajaan Nabi sulaiman. la juga memberitahukan bahwa negeri yang dipimpinnya merupakan negeri yang besar dan kuat.

Oleh karena itu, seharusnya Nabi Sulaiman segan kepadanya. Ratu Balgis juga menulis bahwa sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia menjadi hina dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.

Setelah selesai menulis surat, ia lalu memerintahkan utusannya untuk menyampaikan suratnya tersebut kepada Nabi Sulaiman.

Utusan-utusan itu pun akhirnya sampai ke Kerajaan Sulaiman. Mereka datang sambil membawa banyak hadiah. Mereka disambut dengan ramah oleh Sulaiman dan bawahannya.

Nabi Sulaiman menerima dan membaca surat dari Ratu Balgis. Ketika semua urusan telah selesai, Sulaiman berkata kepada para utusan, kembalilah kalian pada ratu kalian, katakan kepadanya bahwa apa yang diberikan Allah kepadaku lebih balk daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu, tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.

Utusan itu pun akhirnya kembali ke Negeri Saba’. Sesampainya di Saba’, mereka langsung menemui Ratu Balgis dan menyampaikan pesan dari Nabi Sulaiman. Ratu Balgis sangat terkejut mendengar tentang sikap Nabi Sulaiman. la menjadi penasaran ingin mengetahui Nabi Sulaiman dan kerajaannya. Kemudian, ia menyiapkan pasukannya untuk mengadakan kunjungan kepada kerajaan Nabi Sulaiman.

Berita tentang kunjungan Ratu Balgis ke bani Israil telah sampai pada Nabi Sulaiman melalui mata-matanya. Lalu, Nabi Sulaiman mengadakan pertemuan dengan para tentaranya. la berkata kepada mereka, “Siapa diantara kalian yang sanggup memindahkan singgasana Kerajaan Saba’ dalam waktu sekejap?”

Lalu, di antara tentaranya, terdengar suara menjawab,” Saya sanggup Baginda, sebelum Anda beranjak dari singgasana Anda, singgasana Kerajaan Saba’ akan pindah ke sini,” kata Jin lfrit.

“Saya akan memindahkan kerajaan Saba’ sebelum Baginda mengedipkan mata,” kata salah seorang saleh yang berilmu tinggi. la lalu melafalkan beberapa kalimat yang diambil dari Kitab Suci Taurat dan Zabur. Lalu, ia memohon kepada Allah. Dalam waktu sekejap, singgasana Kerajaan Saba’ telah berada hadapan Sulaiman.

Tak beberapa lama, rombongan Ratu Balgis pun akhirnya datang. Nabi Sulaiman dan pasukannya kemudian menyiapkan upacara penyambutan.

Saat terjadi pembicaraan, Nabi Sulaiman kemudian menunjuk ke arah singgasana yang dimiliki kerajaan Saba’ sambil berkata,” Ratu Balqis, seperti itukah kerajaan dan singgasanmu?”

Ratu Balqis sangat terkejut karena ia menyaksikan singgasana yang persis dengan miliknya. Nabi Sulaiman lalu menjelaskan bahwa ia telah memindahkan singgasana Kerajaan Saba’. Hal      ini tentu saja membuat Ratu Balqis merasa kagum dengan kepandaian Nabi Sulaiman.

Setelah itu Ratu Balqis diajak berkeliling ke istana Sulaiman yang amat besar dan megah. Kekaguman Ratu Balqis semakin bertambah. Suatu ketika, Ratu Balgis melewati bagian istana yang lantainya terbuat dari kaca tebal. la mengira bahwa itu adalah genangan air. la segera mengangkat gaunnya. Lalu, Nabi Sulaiman berkata kepadanya, “Tidak usah engkau angkat gaunmu. lni adalah lantai yang terbuat dari kaca, bukan genangan air.”

Ratu Balgis merasa malu. Akan tetapi, ia juga kagum dengan kemegahan istana Sulaiman. Akhirnya, setelah beberapa kali menyaksikan kehebatan dan kemegahan Kerajaan Sulaiman.

Setelah berdiskusi lama. Ratu Balqis menyatakan keimanannya. la akan menyembah Allah dan akan meninggalkan kebiasaan lamanya menyembah matahari. Nabi Sulaiman sangat senang mendengarnya. Sejak saat itu, dua kerajaan itu bersahabat dan bekerja sama sehingga mereka sangat kuat dan sulit terkalahkan. Ratu Saba’ sendiri mewajibkan rakyatnya untuk memeluk Agama Sulaiman. Agama yang dibawa Sulaiman pun semakin berkembang.

Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Sulaiman Wafat

Dua kerajaan itu pun akhirnya bersatu. Penguasanya, yakni Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis, akhirnya menikah dan melanjutkan dakwah mereka menyebarkan ajaran Allah hingga Nabi Sulaiman wafat.

Tentang wafatnya Nabi Sulaiman, tidak seorang pun mengetahuinya hingga tongkatnya dimakan rayap dan diketahui ia telah wafat. Allah berfirman, “Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.”

Hikmah yang dapat diambil dari cerita dan Kisah Nabi Sulaiman AS

  1. Kesombongan, hidup foya-foya, dan ketidakadilan akhirnya menghancurkan Absyalum (saudara Nabi Sulaiman) dan pengikutnya.
  2. Kecerdikan, sikap adil, dan bijaksana yang dimiliki oleh Sulaiman mampu membuat ia dicintai oleh rakyatnya.
  3. Sikap lapang dada yang dimiliki Ratu Balgis dan sifat-sifat isstiinewa Nabi Sulaiman patut kita jadikan teladan.
  4. Kerja sama dan bersatunya dua kerajaan dalam satu iman akan menjadikannya semakin kuat dan sulit dikalahkan.

Baca Cerita Anak Muslim lainnya pada posting berikut ini Sejarah Cerita Kisah Nabi Yusuf AS dan Mukjizatnya dan Cerita Pendek Anak Islami : Nabi Ibrahim dan Putranya