Cerita Anak Lucu : Cicit Si Tikus

Salah satu momen berharga di masa pertumbuhan anak yang harus dimaksimalkan orang tua adalah momen ketika anak akan tidur. Biasakan memberikan pengalaman baik kepada anak di momen tersebut salah satunya dengan membacakan cerita anak lucu untuknya.

Meski tidak lucu tak masalah. Terpenting cerita yang diceritakan cocok untuk anak – anak dan dapat membantu menstimulasi saraf motorik anak.

Namun jika bunda ingin membacakan cerita lucu untuk anak, salah satu judul cerita anak lucu yang bisa dibacakan adalah Cicit Si Tikus. Seperti apa kisahnya?

Cerita Anak Lucu Cicit Si Tikus

Di sebuah hutan, hidup begitu banyak hewan mulai dari yang bertubuh besar sampai bertubuh kecil mulai dari singa sang penguasa hutan sampai dengan tikus.

Seekor tikus dengan tubuh kecil pun hidup di sana, ia bernama Cicit. Karena ukuran tubuhnya yang kecil, Cicit seringkali merasa minder dan bahkan ketakutan ketika bertemu, berpapasan atau melihat hewan lainnya.

Cicit Si Tikus

Cicit sering bertanya kepada dirinya sendiri, “Kenapa sih aku bisa hidup sekecil ini sementara hewan yang lain tubuhnya besar – besar?”

Cicit seringkali berkaca dan merasa dirinya tidak berharga dengan tubuh yang sekecil itu. Hingga suatu hari, muncul ide jahil dari otaknya ketika ia melihat sehelai kain berwarna putih. Cicit mulai mengambil pena dan menggambar kain tersebut dengan memberi sepasang mata, bibir, dan hidung. Gambar yang dibuat bukan sembarang gambar. Setelah dilihat – lihat gambar tersebut malah mirip dengan hantu.

Cicit pun mulai melancarkan aksi jahilnya. Cicit masuk ke dalam rumah, ia bersembunyi dan ketika ada binatang yang melintas ia akan mengagetkannya dengan menggunakan kain yang sudah digambar tersebut.

Binatang pertama yang melintas di sekitar rumah Cicit adalah Kelinci. Si Kelinci itu berjalan sebagaimana mestinya namun tiba – tiba ia terkaget ada hantu yang muncul di depannya. Ia pun lari terbirit – birit meninggalkan kawasan itu karena mengira yang tadi muncul adalah hantu.

Setelah kelinci melintas, Binatang lain pun melintas di jalan tersebut. Binatang selanjutnya yang melintas adalah rusa. Rusa pun sama. Ia lari terbirit – birit setelah merasa bahwa apa yang ia lihat adalah hantu.

Selain rusa, macan dan singa pun mengalami hal yang sama. Kabar tersebut pun akhirnya tersiar di seluruh penjuru hutan. Mereka tentu saja menyimpulkan bahwa di jalan tersebut ada hantunya. Banyak warga hutan yang takut lewat jalan tersebut. Cicit yang mendengar hal itu merasa sangat senang karena itu artinya langkah jahilnya berhasil. Ia tidak ketahuan.

Semakin lama semakin sedikit hewan yang berjalan di area jalan rumah Cicit. Segerombolan hewan di hutan pun mulai mengambil siasat untuk berjalan bersama ketika ingin melewati jalan tersebut. Hanya saja tentang rencana ini, Cicit tidak mengetahuinya.

Hingga suatu malam, hewan – hewan ingin melewati jalan di dekat rumah Cicit. Sesuai rencana, mereka berjalan bersama – sama. Cicit yang mengetahui ada pergerakan hewan di sana mulai mengenakan kain putihnya.

Namun naas karena kali itu badai besar datang dan menyingkap kain putih yang dikenakan oleh Cicit. Akhirnya hewan di hutan pun tahu bahwa biang keladi dari apa yang mereka sebut hantu selama ini adalah Cicit.

Cicit pun meminta maaf kepada semua hewan tersebut. Ia meminta agar hewan – hewan tidak mengucilkannya. Ia pun berjanji untuk tidak akan melakukan kejahilan seperti itu lagi.

Pesan moral cerita anak lucu : Cicit si Tikus

Jika seseorang merasa dirinya memiliki kekurangan, jangan jadikan alasan kekurangan tersebut untuk menjahili orang lain apalagi berbuat yang tidak baik kepada orang lain. Jadikan kekurangan tersebut sebagai tombak untuk meningkatkan value diri sendiri.

Ingin baca cerita anak lainnya? Baca : 7+ Cerita Anak Terbaik Dunia Untuk Mendidik Anak

Atau ingin mengenalkan cerita misteri kepada anak? Baca : Cerita Anak Misteri Terbaru : Misteri Sumur Tua

Demikian informasi yang kami dapat bagikan kali ini terkait cerita anak lucu Cicit Si Tikus. Semoga menjadi informasi yang menambah pengetahuan, wawasan dan menginspirasi.