Manusia yang tidak segan bertaubat adalah tanda dari Nabi dan Rasul Nabi Yunus AS. Kisah Nabi Yunus AS adalah cerita anak islami yang harus kamu baca adik-adik.
Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk di daerah Ninawa, di selatan Irak. Yunus bukan seorang penduduk asli Ninawa karena ia lahir di Palestina. Ia merupakan seorang pendatang di tengah-tengah penduduk Ninawa. Kaum Ninawa adalah kaum yang kaya raya. Akan tetapi, mereka sangat bakhil, menuhankan benda, menyembah berhala, dan menganggap tempat tertentu sebagai tempat keramat.
Kisah Nabi Yunus As – Cerita Anak Islami
Yunus membawa ajaran tauhid dan iman. Ia mengajak kaum Ninawa agar menyembah kepada Allah. Ajaran Nabi Yunus merupakan hal yang baru bagi para penduduk Ninawa. Mereka tidak dapat menerimanya. Apalagi pembawa ajaran agama itu adalah seorang asing yang bukan dari golongan mereka.
Selama 33 tahun berdakwah, Nabi Yunus hanya mendapatkan dua orang pengikut saja, yakni Rubil dan Tanukh. Hal ini membuatnya sangat sedih. Ia merasa telah berusaha dengan maksimal untuk mengajak kaum Ninawa kepada Allah. Akan tetapi, ajaran yang disampaikannya tidak sedikit pun menggugah hati mereka. Keadaan ini membuat Yunus putus asa. la berpikir bahwa tidak ada lagi harapan bagi kaum Ninawa untuk bisa beriman kepada Allah
Pada suatu hari, Yunus telah bersiap-siap membawa perbekalan untuk meninggalkan kaum Niwana. Sebelum meninggalkan mereka, Nabi Yunus memperingatkan akan datang azab jika mereka tidak segera bertobat.
“Wahai kaum Ninawa, sesungguhnya aku peringatkan kepada kalian bahwa jika kalian masih tetap menyembah apa yang kalian sembah saat ini, Allah akan menurunkan azab yang sangat pedih atas diri kalian. Oleh karena itu, cepatlah kalian bertobat. Semoga Allah mengampuni kalian semua.” ltulah seruan terakhir yang keluar dari mulut Yunus. Dengan berat hati, Yunus pun melangkahkan kakinya keluar dari daerah Ninawa.
Tobatnya kaum Ninawa
Pada awalnya, kepergian Yunus disambut dengan suka cita oleh penduduk Ninawa. Mereka merasa tidak lagi mendapat gangguan dari Nabi Yunus. Akan tetapi, tidak berapa lama, penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tanda yang mencemaskan. Mereka melihat awan hitam yang sangat pekat mulai menutupi daerah mereka sedikit demi sedikit. Semakin lama, awan itu akhirnya menutupi langit mereka. Keadaan menjadi sangat gelap. Mereka tidak bisa melihat lagi, kecuali dengan bantuan api yang mereka buat. Keadaan tersebut terus berlanjut. Tidak tampak tanda-tanda akan hilangnya awan gelap tersebut.
Di tengah kekhawatiran yang sangat besar, penduduk Ninawa teringat dengan ucapan Yunus. Mereka mulai berpikir bahwa seruan Yunus adalah kebenaran. Mereka pun semakin khawatir ketika menyadari kejadian ini adalah azab dari Allah.
Lalu, beberapa orang dari mereka berkata, “Sesungguhnya apa yang terjadi kepada kita merupakan kesalahan kita sendiri. Yunus telah mengajak kita kepada kebenaran. Akan tetapi, kita mengabaikannya. Sekarang, kita akan menanggung kesalahan dan kebodohan kita.”
“Jika memang demikian, mengapa kita tidak mencari Yunus dan menerima ajakannya sekarang juga?” usul salah seorang yang lainnya dengan semangat.
Mulailah mereka mencari Yunus ke segala tempat di Ninawa. Mereka mencari Yunus dengan harapan agar Allah tidak menimpakan azab kepada mereka. Setelah beberapa lama, mereka belum juga menemukan Yunus. Padahal, mereka telah mencarinya ke semua tempat. Akhirnya, mereka pun menghentikan pencariannya.
“Kita sudah berusaha mencari Yunus ke semua tempat di Ninawa ini. Akan tetapi, tampaknya ia telah pergi dan meninggalkan kita. Apa yang harus kita lakukan?” kata salah seorang penduduk Ninawa dengan penuh kekhawatiran.
“Yunus memang sudah pergi. Akan tetapi, kita harus bertobat kepada Allah. Mari kita bersama-sama bertobat dan membangun kehidupan yang lebih baik. Jangan ada lagi di melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan merugikan. Mudah-mudahan Allah mengampuni kita semua dan tidak menghukum kita,” ajak salah seorang pemuka kaum Ninawa.
Akhirnya, semua penduduk Ninawa bertobat kepada Allah. Mereka bersama-sama meninggalkan perbuatan dosa yang selama ini mereka lakukan. Tetesan air mata penyesalan tertumpah di Ninawa. Permohonan ampunan dari Allah keluar dari mulut mereka dengan tulus.
Allah menyaksikan ketulusan penduduk Ninawa dalam bertobat. Allah pun menerima tobat mereka dan mengampuni semua kesalahan mereka. Lalu, awan gelap yang menaungi daerah Ninawa sedikit demi sedikit mulai menghilang bersamaan dengan sikap penduduk Ninawa yang meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatannya. Kehidupan di Ninawa pun kembali normal, bahkan Iebih baik dari sebelumnya. Allah telah mengangkat azab dari Ninawa karena kesadaran penduduknya untuk beriman kepada Allah. Allah kemudian memberikan karunia-Nya kepada mereka hingga waktu yang cukup lama.
Sementara itu, Nabi Yunus terus berjalan kaki. la mengembara naik gunung, turun gunung, tanpa tujuan. Tanpa disadari, la tiba di sebuah pantai. la melihat sekelompok orang bergegas akan naik sebuah kapal. la minta kepada pemilik kapal agar diizinkan ikut serta bersama penumpang lain. Setelah mendapat izin, ia segera naik kapal tersebut.
Belum lama kapal berlayar di lautan, gelombang besar dan angin topan yang kencang datang. Seluruh penghuni kapal menjadi panik.
Nahkoda kapal mengingatkan penumpangnya bahwa berdasarkan tradisi, jika terjadi badai dahsyat menerpa kapal, itu menandakan ada penumpang yang telah melakukan dosa besar. Nahkoda tersebut mengadakan pengundian untuk menemukan penumpang yang telah melakukan dosa besar.
Dalam pengundian yang dilakukan selama tiga kali berturut-turut, nama Yunus yang terus keluar. Nabi Yunus yang memerhatikan sewaktu undian dibuat merasa bahwa keputusan undian itu adalah kehendak Allah. la juga sadar bahwa ia telah melakukan dosa dengan meninggalkan Ninawa sebelum memperoleh izin Allah.
Dengan hati yang penuh kerelaan, Nabi Yunus menceburkan diri ke laut. Lalu, Allah mewahyukan kepada seekor ikan paus untuk menelannya bulat-bulat. Seketika itu, kondisi laut menjadi tenang kembali. Kapal dapat melanjutkan perjalanannya.
Selama berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus merasa bersedih hati. la memohon ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan salah yang telah dilakukannya.
Setelah beberapa hari dalam perut ikan paus, Nabi Yunus terlempar dari mulut ikan ke pantai dalam keadaan kurus, lemah, dan sakit. Akan tetapi, dengan rahmat Allah, di tempat ia terdampar, tumbuhlah sebuah pohon labu yang dapat menaungi Yunus dengan daun-daunnya. Nabi Yunus pun dapat menikmati buahnya.
Setelah Nabi Yunus sembuh, Allah memerintahkan agar kembali berdakwah ke Ninawa. Alangkah terkejutnya Nabi Yunus ketika masuk Ninawa. la menemui orang-orang yang dulu menentang ajarannya, kini sudah menjadi orang-orang saleh dan beribadah kepada Allah. Nabi Yunus sangat bersyukur kepada Allah. la bersama Kaum Ninawa bersatu membangun dan membenahi negeri tersebut ke arah yang lebih baik.
Dalam beberapa kitab dan buku, tidak ada keterangan yang menyebutkan tentang silsilah keturunan Nabi Yunus
Pesan moral dari Cerita Anak Islami – Kisah Nabi Yunus As adalah
- Nabi Yunus juga manusia biasa yang memiliki kekurangan. Ia pernah mengalami putus asa. Allah memberinya peringatan secara tegas. Allah menghukutnnya dengan menceburkannya ke laut.
- Sebagai orang beriinan, harusnya Nabi Yunus tidak berputus asa. Akan tetapi, terdapat suatu hikmah, yakni agar kita selalu bersikap sabar dalam menerima cobaan.
baca cerita anak muslim lainnya yaitu Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Hud dan Kumpulan Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Zulkifli AS