Dongeng seribu satu malam yang Kakak ceritakan malam hari ini adalah lanjutan dari posting Kakak sebelumnya yaitu Dongeng 1001 Malam. Kisah kali ini pun berasal dari Kota Bagdhad Irak. Cerita kali ini mengisahkan seorang bijaksana yang selalu bisa memecahkan segala masalah di desanya. Penasaran? Yuk kita ikuti cerita lengkapnya.
Dongeng Seribu Satu Malam : Juhha Yang Bijaksana
Dahulu kala, ada sebuah desa kecil di Baghdad. Penghuni desa itu tidak banyak. Karenanya, penduduk desa saling mengenal satu sama lain. Mereka juga tahu segala masalah, baik besar maupun kecil yang terjadi di desa itu.
Di desa itu, ada sebuah toko roti yang terkenal menjual roti sangat lezat. Suatu hari, seorang lelaki tua miskin berjalan di depan toko roti itu. Ia berhenti dan menghirup bau wangi roti dari dalam toko. Ia membayangkan memakan roti yang lezat itu.
Tiba-tiba, pemilik toko menangkap si lelaki tua miskin dan memintanya agar membayar bau wangi roti yang baru saja ia menghirup. “Cepat bayar! Kalau tidak, aku akan lapor polisi,” kata pemilik toko.
Di desa itu, tinggal orang bijaksana bernama Juhha. Kebetulan, ia mendengar keributan di toko roti. Ia bergegas mencari tahu.
Dengan tenang, Juhha mendengarkan cerita pemilik roti. Sejenak, Juhha berpikir bagaimana cara menyelesaikan masalah itu. Lalu, ia mendapat ide.
“Berapa bayaran yang kau inginkan?” tanya Juhha pada pemilik toko.
Pemilik roti dan lelaki tua miskin terkejut mendengar ucapan Juhha. “Tiga dinar,” kata pemilik toko.
Lalu, Juhha mengeluarkan uang koin tiga dinar dari dompet dan memasukkannya ke dalam kantong bajunya. Setelah itu, ia menggoyang-goyang kantongnya hingga terdengar gemerincing bunyi uang itu.
“Apakah kau mendengar bunyi uangku?” tanya Juhha.
“Ya, aku mendengarnya,” jawab pemilik toko.
Sambil tersenyum Juhha berkata, “Bunyi uang itu cukup untuk membayar bau harum rotimu.”
“Tapi…?” kata pemilik toko yang tidak bisa meneruskan kata-katanya. Ia menjadi malu dan masalah pun selesai berkat kebijaksanaan Juhha
Pesan moral dari Dongeng Seribu Satu Malam : Juhha Yang Bijaksana adalah Jadilah anak yang bijaksana. Jangan jadi anak yang licik. Hadapi permasalahan dengan tenang. Anak yang bijaksana biasanya dijadikan tempat bertanya. Agar jadi anak yang bijaksana dan pintar kamu harus banyak belajar dan membaca buku.
Dongeng Timur Tengah : Gadis Cantik Dan Pangeran
Dahulu kala, hiduplah seorang gadis cantik bernama Sarah. Ia tinggal bersama ayahnya dan ibu tirinya.
Ibu tirinya itu adalah seorang yang sombong dan mementingkan diri sendiri. Ia sangat membenci Sarah karena suaminya lebih memperhatikan anak tirinya dibandingkan dengan dirinya.
Suatu hari, saat ayah Sarah pergi ke luar kota, ibu tiri memukuli Sarah dan mengusirnya dari rumah. Dengan sedih, Sarah pergi meninggalkan rumah yang telah lama ia tinggali dan mempunyai banyak kenangan tentang ibunya yang sudah meninggal. Ia berjalan dan berjalan tanpa tahu tujuan.
Di pinggir sebuah hutan, ia melihat sebuah ladang buah melon. Karena lapar yang tak tertahankan, ia memetik sebutir melon dan memakannya.
Saat asyik makan, ia melihat sebuah melon yang sangat besar. Lalu, ia membelah melon itu menjadi dua. Setelah mengeluarkan isinya, ia tinggal di dalamnya. Saat malam tiba, ia menutup melon itu dan tidur di dalamnya.
Suatu hari, seorang pangeran dan rombongannya melewati ladang melon itu. Pangeran melihat melon yang sangat besar. Ia menyuruh pembantunya membelah melon. Namun, saat melon akan dibelah, terdengar sebuah suara.
“Jangan belah aku!” kata suara di dalam melon yang tidak lain adalah Sarah.
Pangeran dan rombongannya terkejut. “Siapa engkau? Keluarlah, jangan takut!” katanya.
Sarah pun keluar dari melon. Pangeran terpukau oleh kecantikan Sarah. Ia pun memboyong Sarah ke istana dan menikahinya. Sejak saat itu, Sarah hidup bahagia bersama pangeran.
Pesan moral dari Dongeng timur Tengah : Gadis Cantik Dan Pangeran adalah jadilah anak yang baik hati dan senang membantu orang lain. sebab, anak yang baik akan disayang oleh Tuhan. Anak yang baik hati juag akan diliputi.
Baca 1001 dongeng lainnya pada artikel kakak berikut ini Kisah Aladin, Jin dan Lampu Wasiat dan Kumpulan Cerita Pendek Anak : Abu Nawas Menangkap Pencuri.