Mendidik anak puber tentu tidak akan sama dengan mendidik anak kecil atau yang berusia di bawah 10 tahun. Ada banyak hal yang ingin diketahui anak di masa pubertasnya, termasuk tentang hubungan dengan lawan jenis. Lantas, cara menghadapi anak puber seperti apa?
Tenang, jangan dulu panik apalagi sampai melarang anak melakukan ini itu. Bukannya menurut, anak puber yang rasa ingin tahunya tinggi ini bisa jadi malah semakin bandel dan tak terkontrol.
Untuk itu beberapa cara dan tips yang kami bagikan kali ini semoga sedikit membantu mama di rumah yang sedang mendampingi anak pubertas. Simak yuk!
Cara Menghadapi Anak Puber dan Tips Mendampinginya
1. Bantu anak memahami perubahan yang terjadi pada dirinya
Seringkali anak bingung dengan perubahan pada dirinya. Karena rasa bingung tersebut, seringkali anak yang baru menginjak masa remaja atau mengalami puber akan marah – marah, gelisah, kalut atau mengalami perasaan – perasaan lainnya.
Karena itu, orang tua perlu mendampingi anak dengan memberikan pemahaman yang terjadi pada dirinya. Misalkan ketika anak baru saja mengalami menstruasi yang biasa terjadi pada anak perempuan, tumbuh jerawat, muncul rambut di beberapa bagian tubuh, bau tubuh yang semakin menyengat, perubahan suara khususnya pada anak laki – laki, dan sebagainya.
Berikan pemahaman bahwa apa yang dialaminya itu wajar dan merupakan hal normal yang juga dialami seluruh anak remaja lainnya di seluruh dunia. Beri tahukan juga kepada anak bagaimana cara mengatasinya.
Misalkan apa yang harus dilakukannya supaya bau tubuh tidak menyengat, atau untuk anak perempuan yang baru saja mengalami menstruasi beri tahu bagaimana cara untuk mengatasi nyeri pada saat menstruasi, dan bagaimana membereskan darah menstruasi yang keluar dari tubuhnya. Hal – hal semacam itu menjadi sebuah informasi penting untuk buah hati Anda.
2. Cari tahu apa saja yang diketahui anak
Untuk mencari tahu apa yang diketahui anak, orang tua bisa mulai bertanya tentang kegiatan sehari – harinya dan apakah teman – teman mereka sudah membicarakan ‘sesuatu hal’ yang orang tua belum tahu?
Ajak mereka berdiskusi dengan kepala dingin bukan sebagai orang tua dan anak, melainkan sebagai teman diskusi yang bisa saling percaya. Hal tersebut penting untuk dijadikan modal orang tua mengarahkan anak.
3. Siaplah menjadi teman bicara kapan pun dia membutuhkan
Perubahan hormon yang terjadi pada masa pubertas dapat berpengaruh terhadap tubuh, pikiran dan mood anak. Seringkali anak akan tiba – tiba marah, tiba – tiba menangis, atau mengalami perasaan lainnya.
Jika orang tua mengetahui anak seperti itu, jangan dulu marah. Bersabarlah dan mulai ajak dia berbicara. Ajak anak mengenali perasaannya. Pastikan bahwa tak apa – apa untuk menangis, tak apa – apa untuk marah, tak apa – apa untuk bersedih dan merasa gelisah namun setelah itu pastikan bahwa anak juga tahu bagaimana cara mengatasinya.
Beri tahu anak bahwa ibu dan ayah serta anggota keluarga lain akan berada di samping dia dalam memahami perasaannya, dan mendukungnya untuk bisa kembali positif dan lebih baik dari sebelumnya.
4. Berikan edukasi tentang pergaulan pria dan wanita
Pubertas merupakan masa dimana anak laki – laki dan perempuan menjadi lebih dewasa, matang dan produktif secara reproduksi.
Karena itu beri tahu bahwa pergaulan antara pria dan wanita dapat memberikan dampak negatif, salah satunya dapat menyebabkan hamil ketika terjadi pertemuan antara sel telur dan sperma dalam kegiatan reproduksi.
Karena itu cara menghadapi anak puber yang juga perlu dilakukan adalah memberikan pemahaman bahwa anak perlu melakukan batasan atas pergaulannya dengan lawan jenis agar tidak terjadi hal – hal yang tak diinginkan di usia mudanya.
5. Dorong anak menerapkan hidup sehat
Pastikan baik anak remaja laki – laki dan Perempuan untuk semakin menerapkan hidup sehat. Pastikan mengarahkan anak untuk menjaga kebersihan badan dan area intimnya. Dorong anak juga untuk tidak lupa berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, tidur cukup dan mengonsumsi air putih sesuai kebutuhan tubuhnya.
6. Ajak anak membangun citra diri yang positif
Di era digital seperti sekarang, semakin banyak informasi yang mudah diserap oleh anak. Seringkali anak remaja akan membandingkan dirinya dengan orang lain seperti membandingkan warna kulitnya, membandingkan bentuk wajahnya dan sebagainya.
Jika anak terlihat mengalami masa itu, orang tua harus bijak memberikan penjelasan bahwa setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Arahkan anak untuk tidak berfokus pada kekurangannya, melainkan berfokus pada apa yang menjadi kelebihannya.
Informasi lainnya tentang mendidik anak, baca : Cara Membentuk Karakter Positif Anak, Orang Tua Perlu Tahu Nih!
Demikian informasi yang kami dapat bagikan untuk Anda. Semoga ulasan di atas menjadi informasi yang inspiratif dan memberi manfaat khususnya untuk anak yang berada di masa puber dan orang tua yang memiliki anak puber. Semangat ya moms!