GTM atau gerakan tutup mulut merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika anak menolak makan dengan cara menutup rapat mulutnya ketika disuapi makanan. Jika kondisi ini terjadi, mama jangan terlalu bingung. Ada beberapa cara mengatasi anak GTM yang bisa dilakukan.
Seperti apa cara tersebut dan apa sih sebenarnya hal – hal yang menjadi penyebab mengapa anak bisa mengalami GTM? Di sini kami akan bagikan informasinya untuk Anda moms!
Penyebab dan Cara Mengatasi Anak GTM
GTM atau gerakan tutup mulut sebenarnya menjadi suatu kondisi yang cukup umum dialami anak berusia 1 tahun dan akan memuncak seiring berjalannya waktu. Biasanya GTM akan dialami sampai anak usianya sekitar 2 tahun.
Lantas, penyebabnya apa saja sih?
1. Anak sudah merasa besar
Karena ia merasa dirinya besar, seringkali ia merasa ‘dirinya sudah bisa memberontak’. Salah satunya dengan melakukan GTM ketika merasa ia tidak suka dengan makanannya, atau karena alasan lain.
Jadi ibu bisa memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada anak ketika GTM terjadi. Ajak ia ngobrol jangan melulu terfokus pada gerakan GTM-nya supaya Anda bisa segera menemukan solusi mengatasinya.
2. Growth spurt
Laju pertumbuhan juga dapat menjadi penyebab anak mengalami GTM. Biasanya fase ini akan berhenti pada tahun kedua. Setelahnya, laju pertumbuhan anak akan terus stabil sampai ia memasuki fase pubertas.
Pada fase ini, kebutuhan nutrisi anak umumnya cenderung lebih rendah dibandingkan pada bulan – bulan sebelumnya sehingga seringkali ia tampak tidak mau makan dengan cara GTM.
Bunda bisa merayunya supaya mau makan dengan memberikan imajinasi – imajinasi tentang makanan, alih – alih merayunya makan dengan memberi mainan atau melakukan aktivitas lain karena malah bisa memicunya tidak fokus dengan makanan.
Hindari memberikan porsi makan terlalu banyak pada anak karena jika terlalu banyak maka menjadi sangat wajar jika anak tidak bisa menghabiskan makanannya tersebut.
3. Anak lebih banyak aktivitas
Di usia 1 – 2 tahun, anak memang sudah mengenal waktu bermain. Kebanyakan dari mereka bahkan asyik ketika sedang bermain hingga lupa makan.
Ada juga yang ketika jam makan kemudian diberi makan tapi ia mengabaikan makanannya karena sedang asyik – asyiknya bermain. Hal ini wajar terjadi pada anak, mama bisa mengatasinya dengan menerapkan sikap disiplin pada anak.
Misalkan dengan membuat kesepakatan kalau main diperbolehkan, tapi kalau jam makan siang maka ia harus makan. Jika tidak, ia bisa menerima punishment dari bunda. Pastikan bentuk punishment yang diberikan adalah punishment ringan yang mendidik misalkan seperti membantu bunda cuci piring, membantu bunda menyapu kamarnya sendiri, dan lain – lain. Jangan terlalu memberatkan juga.
Ingin melatih anak disiplin dan ingin tahu caranya seperti apa? Baca : Cara Mendidik Anak Disiplin Tanpa Kekerasan yang Orang Tua Wajib Tahu
4. Bosan dengan menu makanannya
Sama halnya dengan orang dewasa yang punya selera dan makanan favoritnya sendiri, anak pun demikian. Biasanya ketika anak sudah merasa jenuh dan bosan dengan makanannya, maka ia akan menolak ketika disuguhkan makanan yang sama.
Jadi orang tua harus tahu hal ini dan hindari memberikan makanan yang sama terus menerus setiap hari. Buatlah variasi menu makanan agar anak tidak bosan. Selamat meningkatkan skill memasak Anda ya moms!
5. Anak belum terbiasa dengan makanan baru
Mengenalkan makanan baru dengan tekstur dan rasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya? Maka wajar jika anak GTM. Penolakan tersebut terjadi karena anak merasa harus melakukan self defense atau melindungi dirinya ketika ada ‘sesuatu asing’ menurutnya.
Namun biasanya dengan pengenalan yang intens dalam beberapa waktu, atau ketika anak melihat saudara atau orang tuanya makan makanan yang dikenalkan padanya maka perilaku self defensenya akan hilang dan ia bisa mulai terbuka dengan makanan baru tersebut.
6. Trauma dengan waktu makan
Pernah dibentak karena makanannya tidak habis, dimarahi atau melihat ibu atau anggota keluarga lainnya emosi ketika ia sedang makan, dan beberapa hal tidak menyenangkan lain dapat mengakibatkan trauma pada anak.
Cara mengatasi anak GTM karena hal ini adalah dengan memberikan kenyamanan padanya. Hindari melakukan kesalahan yang sama yang membuat ia mengingat traumanya. Jangan lupa dan jangan enggan meminta maaf jika ibu melakukan kesalahan.
7. Anak belum merasa lapar
GTM juga bisa terjadi ketika anak diberi makan sebelum jam waktunya ia makan. Hal tersebut terjadi karena anak merasa masih kenyang dan belum lapar. Jika ibu ingin anak makan sesuatu dan belum jam makan, ibu bisa memberikannya snack sehat terlebih dahulu.
Cara Mengatasi Anak GTM Lengkap
Lebih jelasnya tentang cara mengatasi anak GTM, bisa Anda simak dalam list berikut :
- Buatlah jadwal makan dengan anak dan sepakati bersama
- Jangan lupa berikan snack sehat seperti buah atau roti untuk menghindari anak terlalu lapar sebelum jam makan, tapi menghindarinya terlalu kenyang karena terlalu kenyang juga bisa mengakibatkan anak GTM di jam makan.
- Buat dan sepakati menu setiap harinya dengan anak.
- Buat suasana makan menjadi lebih menyenangkan
- Berkreasilah dengan menu makanan yang bunda buat dan hidangkan.
- Berikan makanan dengan porsi kecil
- Jika mengenalkan makanan baru, lakukan beberapa waktu sebagai bentuk pengenalan dan penyesuaian.
- Jauhkan anak dengan distraksi ketika makan seperti TV, gadget, mainan, dan sebagainya.
- Ajak anak menyiapkan makanan karena biasanya cara ini bisa membuat anak lebih tertarik dengan makanan yang dihidangkan.
Demikian beberapa aspek yang menjadi penyebab dan cara mengatasi anak GTM yang bisa dilakukan. Semoga menjadi informasi yang bermanfaat ya moms, khususnya untuk para ibu yang memiliki anak sedang berada di fase ini. Semangat!