Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya cerdas dan berprestasi di sekolah? Anda pasti menginginkan anak yang cerdas dan berprestasi bukan? Anak yang cerdas dan berprestasi bukan hanya tergantung nutrisi dan genetiknya, melainkan juga tergantung cara mendidik anak berprestasi yang diterapkan orang tua.
Agar anak berprestasi, bagaimana cara mendidik yang tepat? Di sini kami akan bagikan informasi lengkapnya untuk Anda!
Cara Mendidik Anak Berprestasi
1. Ciptakan lingkungan rumah yang kondusif untuk belajar
Proses belajar tidak hanya cukup dilakukan di sekolah, melainkan juga harus dilanjutkan di rumah. Agar proses belajar anak di rumah berjalan efektif maka menciptakan suasana belajar yang kondusif sangat diperlukan.
Anda bisa menyediakan ruang khusus untuk belajar dan meletakkan banyak buku – buku di sana. Pastikan area tersebut nyaman dan jauh dari distraksi misalkan seperti televisi atau alat bermain anak.
2. Jangan ragu melibatkan anak dalam bidang akademik sejak kecil
Jangan pernah ragu untuk membiarkan anak belajar dan mengajak anak belajar. Anda bisa mengenalkan alfabet dan angka – angka sejak dini. Jangan ragu juga untuk mengajak anak nonton pertandingan voli, sepak bola dan lainnya sejak kecil.
Dengan cara tersebut, Anda bisa sekaligus membuat anak mengenali potensi dalam dirinya sejak dini entah yang berhubungan dengan akademik atau non akademik.
3. Pupuk kebiasaan membaca sejak dini
Membaca memberikan banyak manfaat termasuk sangat bagus untuk meningkatkan daya ingat, menstimulasi kemampuan sel saraf otak dan mengasah konsentrasi anak. Anda bisa mulai membacakan dongeng – dongeng sebelum tidur.
Banyak kok dongeng sebelum tidur yang bisa dibacakan untuk anak. Baca : 11 Cerita Dongeng Sebelum Tidur Anak Paling Menarik + Tip Bercerita
4. Tanamkan rasa disiplin sejak dini
Jika si kecil sudah memasuki usia sekolah, mulai tanamkan rasa disiplin kepada si kecil. Mulai ajarkan agar dia bisa masuk sekolah tepat waktu, bangun tepat waktu beberapa jam sebelum persiapan sekolah dan bagi waktu belajarnya.
Kedisiplinan tersebut perlu diajarkan sejak dini agar terbawa menjadi habbits atau kebiasaan ketika nanti anak tumbuh dewasa.
5. Jangan terlalu melindungi
Banyak orang tua tidak mau memberikan anak kesempatan memecahkan masalahnya sendiri. Kemudian secara terburu – buru orang tua membantu memecahkan masalah anak tanpa membiarkan dia memecahkan masalahnya sendiri terlebih dahulu.
Padahal hal ini menjadi suatu cara yang tidak dibenarkan dalam mendidik anak. Pastikan berikan anak kesempatan untuk memecahkan masalahnya sendiri. Biarkan otaknya berpikir untuk mencari solusi atas masalah yang ia hadapi. Jika kemudian ia tak bisa mengatasinya, baru Anda bisa berikan ide kepada anak untuk mengatasi masalahnya.
6. Jangan lupa ajarkan keterampilan sosial kepada anak
Ada suatu korelasi antara keterampilan sosialnya di waktu kecil dengan keterampilan sosialnya di waktu dewasa. Jadi jangan pernah abaikan untuk mengajarkan kepada anak keterampilan sosial sejak dini.
Ajari anak bagaimana cara berkomunikasi dengan teman, cara berbuat baik kepada teman dan cara menyelesaikan masalah dengan teman.
7. Jangan lelah memberikan tugas
Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa pekerjaan rumah sangat bermanfaat untuk melatih perkembangan kognitif anak. Jadi jangan pernah lelah memberikan tugas kepada anak.
Jika memang diperlukan, ajak anak bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Hal ini dapat menjadi suatu pendidikan kerjasama juga untuk anak.
8. Jangan pernah mengabaikan anak
Seringkali anak melontarkan pertanyaan – pertanyaan yang bagi sebagian orang dewasa menganggap itu konyol. Namun sebenarnya itu bukan konyol melainkan menunjukkan rasa ingin tahu anak.
Pastikan selalu asah rasa ingin tahu anak jangan sekalipun mengabaikannya. Sering – seringlah juga mengajak anak berkomunikasi untuk melatih cara dia menyampaikan pendapat dan sebagainya.
Jika Anda merupakan orang tua yang sibuk dengan pekerjaan, pastikan berikan 2 – 3 jam setiap malam untuk anak. Anda bisa bercengkrama sebelum tidur dengannya agar anak tidak merasa terabaikan.
9. Terapkan reward and punishment
Terlalu sering memuji memang bukan hal yang baik. Namun jangan sampai pemahaman orang tua tentang kurang baiknya terlalu sering memuji menjadikan Anda mengabaikan prestasi yang sudah didapatkan anak.
Berikan pemahaman kepada anak bahwa Anda tidak mengabaikan prestasi mereka. Salah satunya bisa dengan memberikan reward kepada si kecil ketika dia berhasil mencapai apa yang sudah ditargetkan.
Berikan juga punishment atau hukuman jika ia tidak melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Sebagai orang tua, pastikan juga agar Anda tidak emosi dalam mendidik anak. Kesalahan kecil yang dilakukan adalah hal yang wajar karena anak sedang dalam proses atau masa belajar. Jika ada kesalahan, Anda harus mengarahkannya dengan baik.
Untuk mendidik anak tanpa emosi, baca : Cara Mendidik Anak Tanpa Emosi, Yuk Belajar Bersama Moms!
Demikian sedikit informasi yang kami dapat bagikan terkait bagaimana cara mendidik anak berprestasi yang bisa dilakukan orang tua. Semoga berhasil ya moms!