Banyak sekali artikel cerita fabel binatang yang telah kami posting. Adik-adik tidak akan selesai membaca semua cerita hewan yang ada di blog ini dalam waktu satu bulan. Karena sudah ada begitu banyak cerita hewan dan legenda rakyat yang telah kami posting.
Artikel Cerita Fabel Binatang : Kelinci Yang Sombong (Amerika Serikat)
Kelinci dan kura-kura sering bermain bersama. Mereka bermain di padang umput yang hijau. Tetapi, kelinci selalu saja menyombongkan diri. Dia pikir dirinyalah yang tercepat, sedangkan kura-kura hanyalah binatang yang lambat.
“Kau tahu, di hutan ini akulah pelari tercepat,” ucap Kelinci kepada Kura-kura.
Kura-kura hanya diam memperhatikan perilaku Kelinci. Tetapi, Kelinci malah semakin merendahkannya.
“Meskipun kita adalah teman, tetapi kita berbeda. Aku pelari tercepat, sedangkan kau binatang yang paling lambat. Hahaha…,” ejek Kelinci.
Kura-kura sungguh tak percaya mendengar hal itu. Kelinci temannya, malah menghinanya. Karena kesal, kura-kura pun menantang Kelinci untuk lomba lari.
“Kata siapa aku binatang lambat? Aku bisa lebih cepat darimu,” ujar kura-kura.
“Hahaha… kau bercanda, Kura-kura! Untuk berjalan dari rumahmu ke sini saja kau membutuhkan waktu yang sangat lama, haha…,” lanjut Kelinci.
“Baiklah kalau kau tak percaya. Aku tantang kau lomba lari untuk mengetahui siapa yang paling cepat di antara kita!” balas Kura-kura.
Dengan sombong Kelinci menerima tantangan Kura-kura. Ia sangat yakin bahwa ia akan memenangkan perlombaan lari itu. Kura-kura mengatakan bahwa ia mengenakan kain putih di kepalanya. Jadi jika Kelinci melihat seekor kura-kura lari dengan mengenakan kain putih di kepalanya, maka itu adalah dirinya.
Keesokan harinya, mereka bersiap-siap mengikuti lomba lari. Mereka akan melintasi empat bukit. Siapa pun yang lebih dulu sampai di bukit keempat, dialah pemenangnya.
Kura-kura berlari lebih dulu. Tetapi, kelinci dengan cepat menyusulnya. Kelinci melihat ke belakang, rupanya kura-kura sudah tak terlihat
Ia ingin istirahat barang sebentar. Olala… Kelinci melihat kura-kura melintasi bukit kedua, “Bagaimana mungkin,” pikir Kelinci, bingung sekaligus panik.
Kelinci lalu berlari lebih cepat lagi. Tapi tak disangka, saat di bukit kedua, ia sudah melihat Kura-kura di bukit ketiga. Begitu pun seterusnya. Saat sampai di bukit keempat, rupanya kura-kura sudah lebih dulu tiba di sana.
Kelinci melihat Kura-kura sedang duduk santai di bukit keempat. Dengan demikian, Kura-kuralah yang dinyatakan sebagai pemenang. Kelinci sangat malu. Kesombongan telah membuatnya lupa diri sehingga ia jadi menyakiti hati sahabatnya. Kelinci pun meminta maaf kepada Kura-kura. Ia berjanji tidak akan mengejek Kura kura lagi. Kura-kura sangat senang mendengarnya,
Tahukah kau kenapa Kura-kura menang? Rupanya Kura-kura mengajak saudaranya untuk menyamar seperti dirinya. Jadi saat malam sebelum lomba dimulai, Kura-kura meminta saudara-saudaranya untuk pergi ke bukit-bukit tersebut dengan memakai kain putih di kepalanya. Hal itu membuat Kelinci mengira bahwa saudara si Kura-kura adalah si Kura-kura itu sendiri, sebab memang tampilan fisik mereka hampir sama
Pesan moral dari Artikel Cerita Fabel Binatang dari Amerika adalah jangan suka mengejek kelemahan temanmu. Belum tentu kau lebih baik darinya. Hargailah temanmu seperti apa pun dia.
Artikel Kumpulan Cerita Fabel : Kebaikan Hati Tukang Kayu (India)
Hari ini beberapa tukang kayu bekerja seperti biasanya. Mereka pergi ke hutan dan menebang kayu. Saat kayu sudah ditebang, para tukang kayu menggotong kayu-kayu itu untuk ditenggelarnkan ke sungai. Dengan cara itulah mereka mengangkut kayu ke rumah masing-masing.
Saat sedang menebang sebuah pohon, tiba-tiba terdengar erangan seekor gajah. Semua tukang kayu mendatangi gajah itu.
“Lihatlah, ada seekor gajah yang sedang kesakitan di sini,” ucap salah satu penebang kayu.
Rupanya kaki gajah itu tertancap kayu yang runcing. Akibatnya, kaki gajah itu terluka.
“Ayo kita tolong gajah ini. Kasihan sekali dia,” ujar tukang kayu lainnya.
Tukang kayu pun segera menolong gajah itu. Mereka mengambil kayu yang menancap di kaki gajah. Kemudian salah seorang tukang kayu berlari ke gubug tempat istirahat dan mengambil sebotol obat untuk mengobati luka gajah. Gajah merasa sangat beruntung bertemu dengan para tukang kayu yang baik hati itu.
Gajah dirawat dengan baik oleh para tukang kayu. Setelah beberapa hari, gajah itu pun sembuh. Tukang kayu dan gajah sangat senang. Akhirnya mereka menjadi sahabat dekat.
Hari demi hari, gajah selalu melihat pekerjaan tukang kayu yang berat. Gajah merasa kasihan. Tukang kayu itu harus menggotong kayu-kayu besar ke sungai. Pastilah mereka sangat lelah.
“Kemarin aku sudah ditolong oleh tukang kayu. Sekarang giliranku menolong mereka,” gumam Gajah. Rupanya ia adalah hewan yang tahu balas budi.
Gajah mendatangi para tukang kayu dan menawarkan bantuan. Dengan senang hati, tukang kayu menerimanya. Gajah lalu bekerja menggelindingkan kayu-kayu itu ke arah sungai. Melihat hal itu, semua tukang kayu tertawa. Rupanya gajah itu sangat lucu ketika membantu para tukang kayu.
Begitulah setiap harinya. Gajah membantu tukang kayu, dan tukang kayu pun mengasihi Gajah. Akhirnya persahabatan mereka semakin erat. Hingga gajah beranak-pinak, mereka masih bersahabat dekat.
Pesan moral dari artikel cerita fabel panjang dari India adalah jika kau selalu berbuat kebaikan, maka orang lain pun akan berbuat baik kepadamu.