Legenda Jerman yang satu ini masih dipercaya hingga saat ini.
Masyarakat dunia tahu legenda rakyat dari Jerman ini karena diceritakan kembali oleh Brothers Grimm dalam buku mereka kumpulan dongeng dan legenda dunia.
Yuk kita ikuti Bersama, keseruan dari cerita rakyat Jerman Anak-anak Hameln (The Pied Piper)
Kisah Anak-anak Hameln (The Pied Piper) | Legenda Jerman oleh Brothers Grimm
Di sekitar tahun 1280 an di kota Hameln terjadi wabah yang disebabkan banyak sekali tikus di kota tersebut.
Segala cara sudah dilakukan oleh masyarakat kota Hameln untuk mengusir hewan pengerat ini.
Namun apa yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil.
Pernah mereka memelihara banyak kucing dengan harapan para kucing tersebut dapat memburu para tikus, namun hanya sebentar para tikus itu bersembunyi.
Setelah itu para tikus kembali merajalela.
Bahkan para kucingpun tidak mampu mengalahkan mereka.
Kucing seperti tidak memiliki cakar dan taring saat berhadapan dengan para tikus.
Pada tahun 1284 seorang pria misterius muncul di Hameln.
Dia mengenakan mantel dari tambalan banyak kain berwarna cerah, oleh karena itu dia disebut Pied Piper.
Dia mengaku sebagai ahli penangkap tikus, dan dia berjanji bahwa dia akan membersihkan kota dari semua tikus yang ada.
Warga membuat kesepakatan, menjanjikan dia sejumlah besar koin emas.
Penangkap tikus kemudian mengambil seruling kecil dari sakunya dan mulai meniupnya.
Tikus dan mencit segera datang dari setiap rumah dan berkumpul disekitarnya.
Ada ratusan ribu tikus berkumpul di sekitar pria aneh itu.
Ketika dia berpikir bahwa semua tikus sudah mengikutinya, dia membawa mereka ke Sungai Weser di mana dia masuk kedalam air dan para tikus mengikutinya.
Hewan-hewan itu mengikutinya, tercebur, dan tenggelam terbawa aliran air sungai Weser.
Sekarang warga telah dibebaskan dari wabah, namun mereka menyesal telah menjanjikan begitu banyak uang.
Dengan berbagai alasan, mereka menolak untuk membayar koin emas yang telah mereka janjikan.
Dengan kecewa, akhirnya pria misterius itu pergi, dengan membawa perasaan kecewa dan marah.
Dia kembali pada 26 Juni, pagi-pagi sekali pada pukul tujuh (namun ada juga yang mengatakan saat itu tengah hari).
Pria misterius itu sekarang mengenakan kostum pemburu, dengan ekspresi seram di wajahnya dan mengenakan warna merah aneh.
Dia meniup seruling kecilnya di jalanan, tapi kali ini bukan tikus dan mencit yang datang padanya, melainkan anak-anak.
Sejumlah besar anak laki-laki dan perempuan diatas 3 tahun.
Di antara mereka adalah putri walikota.
Kawanan anak-anak itu mengikutinya.
Semua ini terlihat oleh seorang babysitter yang sedang menggendong seorang anak, mengikuti mereka dari kejauhan, namun kemudian berbalik dan membawa berita tersebut kembali ke kota.
Para orang tua yang gelisah berlari berbondong-bondong ke gerbang kota mencari anak-anak mereka.
Para ibu menangis dengan sedih.
Dalam waktu satu jam, tim pencari dibentuk untuk mencari keseluruh wilayah sekitar, namun semuanya sia-sia.
Secara total, seratus tiga puluh orang hilang.
Hanya ada dua anak yang tertinggal, salah satunya buta dan yang lain bisu.
Dari penelurusan, masyarakat meyakinin bahwa anak-anak itu dibawa masuk kedalam gua diatas gunung dan menghilang disana.
Hingga saat ini gua itu masih ada.
Sampai pertengahan abad kedelapan belas, dan mungkin masih sampai sekarang, jalan yang dilalui anak-anak menuju gerbang kota disebut jalan bunge-los (tanpa drum, tanpa suara, sunyi), karena tidak ada tarian atau musik yang diizinkan di sana.
Bahkan hingga saat ini ketika prosesi pengantin dalam perjalanan menuju gereja melintasi jalan ini, para musisi harus berhenti bermain.
Gunung di dekat Hameln tempat anak-anak menghilang disebut Poppenberg.
Di sana telah didirikan dua tugu batu berbentuk salib, satu di sisi kiri dan satu di kanan.
Warga Hameln mencatat peristiwa ini di prasasti dibalai kota mereka.
Baris berikut tertulis di balai kota:
Pada tahun 1284 setelah kelahiran Kristus
Dari Hameln dibawa pergi
Seratus tiga puluh anak, lahir di tempat ini
Dibimbing oleh piper ke gunung.
Dan di gerbang baru itu tertulis:
Centum ter denos cum magus ab urbe puellos
duxerat ante annos CCLXXII condita porta fuit.
[Gerbang ini dibangun 272 tahun setelah penyihir membawa 130 anak dari kota.]
Baca juga legenda nusantara dan dunia terbaik yang kami miliki, diantaranya adalah:
- Hati Kristal – Kisah Cinta Nelayan dan Putri Bangsawan (Legenda Vietnam)
- Legenda Asal Mula Danau Lau Kawar (Cerita Rakyat Sumatera Utara)
- Legenda Nyi Roro Kidul Penguasa Laut Selatan (Cerita Rakyat)
- Cerita Rakyat Indonesia : Legenda Cindelaras dan Ayam Ajaib
- Legenda Siluman Ular Putih Cerita Rakyat Tiongkok (China)
- Kumpulan Legenda Indonesia Pendek Paling Terkenal untuk Anak
- Cerita Legenda Jaman Dahulu : Beruang di Pohon Eukaliptus
- Kumpulan Cerita Legenda dari Dumai dan Kepulauan Riau