Ringkasan Dongeng Bergambar Dunia

Dongeng bergambar dunia yang kakak posting sore hari ini adalah Ringkasan Cerita Rakyat terbaik dari negara lain. Dongeng anak bergambar ini berasal dari India, Irak dan Jerman. Kakak yakin adik-adik pasti suka dengan kumpulan dongeng bergambar yang kakak posting di hari libur ini. Selamat membaca.

Ringkasan Dongeng Bergambar : Unta dan Babi Saling Membanggakan Diri

ringkasan dongeng bergambar dunia
ringkasan dongeng bergambar dunia

Cerita Rakyat Bergambar India

Suatu kali unta berkata, “Enak sekali punya badan yang tinggi. Lihatlah betapa tingginya aku.”

Babi yang mendengar kata-kata unta menanggapi, “Enak sekali punya badan yang pendek. Lihatlah betapa pendeknya aku.”

Keduanya saling bertengkar mempermasalahkan mana yang lebih enak, tinggi atau pendek. Akhirnya mereka sepakat hendak membuktikannya. “Jika aku gagal membuktikan enaknya punya badan yang tinggi, aku akan lepaskan punukku,” kata unta.

“Baik, jika aku gagal membuktikan enaknya punya badan yang pendek, aku akan lepaskan moncongku,” kata babi tidak mau kalah.

“Setuju,” kata unta.

“Setuju juga,” kata babi.

Lalu, mereka pergi ke sebuah taman yang dikelilingi pagar tembok rendah dan tanpa pintu satu pun. Unta berdiri di samping pagar dan memakan rumput di dalam taman.

Dengan lehernya yang panjang, ia dengan mudah melakukannya. Sementara, babi yang pendek tidak bisa melihat ke dalam taman. “Sekarang enak tinggi atau enak pendek?” kata unta meledek babi.

Esoknya, mereka sampai di sebuah taman yang dikelilingi pagar tembok tinggi dengan sebuah pintu kecil. Babi masuk lewat pintu kecil itu dan makan dengan lahap. Sementara, unta yang tinggi tidak bisa masuk.

“Sekarang enak tinggi atau pendek?” kata babi menyindir unta.

Akhirnya, mereka membatalkan perjanjian. Unta tidak perlu melepaskan punuknya dan babi tidak perlu melepaskan moncongnya.

“Tinggi dan pendek sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Jadi, tidak perlu dipermasalahkan,” kata mereka.

Pesan Moral dari ringkasan dongeng bergambar dunia adalah setiap orang mnempunyai kelebihan dan kekuranga masing-masing, kita harus saling menghargai kelebihan orang lain, dan juga harus memaklumi kelemahan orang lain.

Cerita Rakyat Pendek Bergambar : Kucing Dan Ekornya

Cerita Rakyat Pendek Bergambar Kucing dan ekornya
Cerita Rakyat Pendek Bergambar Kucing dan ekornya

Dongeng Anak dari Irak

Suatu hari, kucing menghabiskan susu yang disimpan wanita tua di atas meja. Wanita tua marah dan memotong ekor kucing hingga putus.

“Aku mohon, kembalikan ekorku,” kata kucing.

“Aku tak akan memberikan ekormu sebelum kau mengembalikan susuku,” kata wanita tua.

Kucing pun menemui sapi, “Aku mohon, beri aku susu agar bisa memberikannya pada wanita tua, lalu ia mengembalikan ekorku.”

“Aku tak akan memberimu susu sebelum kau mintakan aku jerami pada petani,” kata sapi.

Lalu, kucing menemui petani dan berkata, “Aku mohon, beri aku jerami agar sapi memberiku susu. Dan susu bisa kuberikan pada wanita tua. Dengan begitu, ekorku akan dikembalikan.”

“Aku tak akan memberimu jerami sebelum kau mintakan aku roti pada pembuat roti,” kata petani.

Kucing pun segera menemui pembuat roti, dan berkata, “Aku mohon, beri aku roti agar petani memberiku jerami. Lalu, jerami kuberikan pada pada sapi dan sapi memberiku susu. Kemudian, susu kuberikan pada wanita tua. Dengan begitu, ekorku akan dikembalikannya.”

“Baiklah, aku beri kau roti. Tapi, jika engkau makan ikanku di kolam lagi, aku akan membunuhmu!” kata pembuat roti.

Pembuat roti pun memberikan roti pada kucing. Kucing pun memberikan roti pada petani. Lalu, petani memberikan jerami pada kucing. Setelah itu, kucing memberikan jerami pada sapi dan sapi memberikan susu pada kucing. Kucing pun segera memberikan susu pada wanita tua. Akhirnya, wanita tua mengembalikan ekor si kucing.

Pesan Moral dari Cerita Rakyat Pendek Bergambar adalah mintalah izin saat akan memakan atau menggunakan benda milik orang lain. Kemudian, kamu harus pantang menyerah untuk mendapatkan keinginanmu.

Dongeng Anak Bergambar dari Jerman

Dongeng Anak Bergambar dari Jerman
Dongeng Anak Bergambar dari Jerman

Naluri Seekor Kucing

“Rasakan ini! !ini ini!” teriak serang anak perempuan bernama Stevi sambil memukul Lucas si kucing dengan sapu lidi. Lucas tidak bisa lari dan hanya bisa mengeong karena badannya dipegangi oleh Stevi.

Bibi Margaret datang dan kaget melihat Stevi memukul Lucas. “Mengapa engkau memukuli Lucas, Stevi?” tanya Bibi Margaret.

Stevi melepas Lucas yang segera lari keluar. “Aku memergoki Lucas hendak menerkam burung kecilku yang cantik ini, Bibi,” jawab Stevi.

“Jika aku tidak datang, Lucas pasti sudah memakan burungku,” katanya membela diri.

“Tapi, itu sudah merupakan naluri seekor kucing, Nak,” kata Bibi Margaret.

“Naluri kucing memang memakan burung. Begitulah Tuhan menciptakan kucing,” katanya.

“Tapi, aku akan sangat sedih sekali jika burung kecilku yang cantik ini dimakan kucing. Aku sangat menyayangi burung ini, Bibi,” kata Stevi

“Dengarkan, Stevi!” Bibi Margaret berkata.

“Kau bilang kau menyayangi burungmu yang cantik itu. Kau akan sedih sekali jika burungmu dimakan kucing. Lalu, bagaimana menurutmu perasaann induk burung itu? Kau telah merebut anaknya.” jelas Bibi Margaret.

“Oh, Tuhan,” kata Stevi.

“Aku tidak memikirkan hal itu sebelumnya Jangan-jangan aku lebih bersalah dibandingkan Lucas,” katanya menyesal.

Akhirnya, Stevi mengembalikan burung ke sarangnya. Bibi Margaret tersenyum bangga sambil membelai rambut Stevi.

Pesan Moral dari Dongeng Anak Bergambar dari Jerman adalah sayangilah binatang. Jangan suka melukai binatang, kamu harus tahu bahwa binatang diciptakan lengkap dengan naluri alaminya. Kamu harus mengetahui hal itu dan melakukan tindakan yang benar.

Baca ringkasan cerita anak lainnya pada artikel berikut ini Cerita Rakyat Pendek : Kisah Keong Mas dan Fabel Dongeng Sebelum Tidur : Gajah Yang Baik Hati