Kumpulan Cerita Legenda Rakyat dari Spanyol

Sama seperti dongeng sebelumnya, posting kakak kali ini diambil dari Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Spanyol. Fabel ini mengisahkan tentang jangan memiliki sifat sombong dan suka mengejek. Orang yang sombong dan suka mengejek orang lain akan dijauhi oleh orang-orang disekitarnya. Baca Kumpulan Cerita Rakyat Legenda Dunia lainnya di blog ini, kakak yakin banyak diantaranya akan kalian sukai.

Kumpulan Cerita Legenda Rakyat
Kumpulan Cerita Legenda Rakyat

Kumpulan Cerita Legenda Rakyat : Si Semut Yang Sombong

Tersebutlah sebuah hutan kecil dengan pohon yang subur dan rimbun di Spanyol. Hutan itu menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi beberapa hewan, di antaranya rusa, kelinci, burung, ular, badak, semut, kupu-kupu, dan sebagainya. Para hewan hidup dengan damai dan tenteram di sana.

Pada suatu siang, sebuah badai besar tiba-tiba melanda hutan tersebut. Hewan-hewan yang sebelumnya sedang asyik mencari makan lantas berlarian dan segera menyelamatkan diri ke rumah masing-masing. Angin mematahkan ranting-ranting dan bahkan merobohkan beberapa pohon besar.

“Kraaaak… debuuum!” begitu suara pohon yang jatuh karena badai besar itu. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Para hewan tinggal dengan aman di rumah mereka masing-masing. Malam harinya, badai telah usai. Para hewan kemudian tidur dengan nyaman di rumah mereka masing-masing untuk menyambut esok pagi yang Iebih baik dan cerah.

Kicauan burung menyambut pagi yang indah dan sejuk. Matahari masih malu-malu menampakkan wujudnya. Seekor semut yang baru bangun lantas ke luar rumah untuk berjalan-jalan, menikmati Iingkungan sekitar.

“Waaah, banyak pohon yang bertumbangan,” kata si Semut, prihatin. Ia tidak menyangka bahwa kerusakan yang disebabkan oleh badai kemarin sore ternyata demikian parahnya.

“Hari ini aku akan berkeliling untuk melihat kondisi hutan,” batin Semut. Lantas ia berjalan mengelilingi hutan. Di salah satu pohon yang tumbang, ia melihat kepompong yang tergantung di salah satu ranting. Semut mendekatinya dan mengamatinya.

“Wah, kasihan sekali kamu, sebab kamu hanya bisa berdiam di situ, tidak bisa ke mana-mana,” Semut mengejek si Kepompong. “Padahal di sekitar sini banyak pemandangan bagus dan menakjubkan, Iho! Beruntungnya aku karena bisa berjalan ke sana-ke mari dan melihat pemandangan indah di sini.”

Mendengar ejekan si Semut, si Kepompong diam saja. Ia tetap khusyuk berdiam diri di dalam kepompongnya. Ia tidak mau merugikan diri sendiri dengan meladeni ejekan si Semut. Sadar dirinya tidak ditanggapi, Semut pun pergi dari situ dan melanjutkan perjalanannya.

Beberapa hari kemudian, Semut berjalan-jalan lagi. Ia memang suka berjalan jalan.

Baginya, jalan jalan bisa menghibur hati dan menyenangkan pikiran. Saat itu hujan baru saja reda.

Tampak genangan air di mana-mana. Semut berhati-hati melewati jalan-jalan tersebut supaya tidak tergelincir ke dalam kubangan air.

Namun sayang, pada suatu kesempatan, ia tidak menyadari bahwa jalan yang dilaluinya becek. Maka ia pun terjebak di situ, tidak bisa ke mana-mana. Malah keselamatannya terancam karena jalanan yang becek itu seolah-olah menarik tubuhnya sehingga ia hampir tenggelam.

“Tolooong! Tolong akuuu!” jerit si Semut.

Dua-tiga kali meminta tolong, tidak ada satu pun hewan yang datang. Ini karena memang daerah tersebut cukup sepi. Tidak ada hewan yang tinggal di situ.

“Sepertinya riwayatku hanya sampai di sini,” batin Semut, nyaris putus asa.

cerita dongeng anak spanyol

“Hai, kamu kenapa?” tiba-tiba terdengar suara yang entah dari mana asalnya. Si Semut celingak celinguk, mencari sumber suara tersebut.

“Hai, aku di sini,” ujar suara itu lagi.

Si Semut menengadahkan kepalanya. Olala… di atasnya ada seekor kupu-kupu yang sangat rupawan sedang terbang. Sayapnya yang berwarna-warni dengan motif yang sangat indah terbentang dengan begitu anggunnya. Semut sangat senang melihat si kupu-kupu. Itu berarti ada yang bisa menyelamatkannya.

“Wahai kupu-kupu, tolonglah aku! Keluarkan aku dari lumpur ini!” pinta si Semut dengan wajah memelas.

“Tentu saja aku akan menolongmu,” jawab Kupu-kupu sambil tersenyum, menenangkan. “Tapi sebelumnya, apakah kamu mengenaliku? Dulu kita sudah pernah bertemu, Iho.”

Si Semut berusaha mengingatng-ingat, tapi kemudian ia menggeleng-geleng. “Aku tidak ingat,” ujarnya.

“Ini aku, kepompong yang dulu pernah kamu ejek itu,” kata si Kupu-kupu. “Sekarang aku telah berubah menjadi kupu-kupu yang bisa terbang dan pergi ke mana-mana, menjelajahi keindahan hutan.”

Si Semut tercengang. Ia tidak menyangka bahwa kupu-kupu rupawan yang sedang dilihatnya ini dulunya adalah kepompong yang pernah ia ejek. Seketika ia merasa malu saat teringat dengan ulah buruknya dulu.

gambar cerita rakyat nusantara

Kupu-kupu terbang mendekati Semut, dan kemudian menarik semut sehingga hewan kecil itu terbebas dari lumpur yang menjebaknya.

“Kau baik-baik saja?” tanya Kupu-kupu.

“Iya, aku baik-baik saja,” jawab Semut, malu-malu. “Aku minta maaf ya Kupu-kupu, karena dulu pernah mengejekmu.”

“Iya, tidak apa-apa,” jawab Kupu-kupu sambil tersenyum lembut. “Yang penting kamu tidak mengulanginya lagi. Bukankah kita sama-sama makhluk ciptaan Tuhan? Karena itu, tidak sepatutnya bila kita saling mengejek.”

Semut mengangguk-angguk mantap. Ia berjanji tidak akan mengulangi ulahnya dulu. Ia sudah kapok. Sejak saat itu, semut dan kupu-kupu bersahabat baik. Mereka saling menolong. Jika ada salah satunya yang membutuhkan bantuan, maka yang satunya lagi pasti akan membantu.

Hikmah dari Kumpulan Cerita Legenda Rakyat Spanyol adalah

Tuhan menciptakan kita semua dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita tidak boleh mengejek sesama, sebab itu berarti sama saja telah mengejek Tuhan yang telah menciptakan kita. Lebih baik kita hidup dengan saling menolong di antara sesama.

Temukan cerita rakyat terbaik dari dalam negeri dengan membaca artikel kami berikut ini cerita dongeng anak

Simpan

Simpan