Dongeng Hewan : Burung Cerdik dan Kucing Licik

Dongeng hewan yang akan kakak ceritakan malam ini menceritakan burung pipit cerdik yang sedang ditipu oleh kucing yang licik. Mampukah si kucing memperdayai si burung pipit? Atau terjadi sebaliknya.

Dongeng Hewan : Burung Cerdik dan Kucing Licik

Suatu hari saat senja tiba suara serangga mulai bermunculan para hewan yang mencari makan kini pulang kesarangnya masing-masing lalu para hewan yang mencari makanan di malam hari mulai menapakan dirinya, seekor burung terbang mendekati sebuah pohon lalu dia hinggap di pohon tersebut dan mencoba untuk tidur.

Burung pipit tersebut kelihatan sangat lelah setelah seharian mencari makan dan kini waktunya untuk melepas lelahnya dengan cara tidur. Sebelum dirinya sempat tidur seekor kucing menghampiri pohon tersebut, kucing itu belum menemukan makanan dari pagi hari dan perutnya sangat lapar. Kucing itu melihat seekor burung pipit yang hinggap di dahan pohon mencoba untuk tidur, kucing lapar itu ingin memperdayai burung tersebut dengan membujuknya untuk turun dan menghampirinya.

Sang kucing menyapa sang burung “Selamat sore burung pipit yang lucu, apa kabar kau kelihatan sehat di sore ini.” sang burung tidak mendengar sapaan kucing lalu sang kucing mecoba untuk mencuri perhatiannya “wahai burung pipit yang lucu apakah kau sudah tidur di atas sana sehingga sapaan ku pun tak kau jawab.” kini sang burung mendengar ucapan sang kucing, lalu sang burung menoleh ke arah sang kucing sambil berkata “maaf tuan kucing aku hampir saja bermimpi dalam tidurku namun kau membangunkanku, ada apa tuan kucing sampai-sampai kau harus mengganggu istirahatku?” sang kucing menjawab “aku memiliki sebuah berita yang baik untukmu burung pipit.” sang burung berkata “berita tentang apa tuan kucing?” sang kucing menjawab “berita tentang bangsa kucing dan bangsa burung, beberapa hari lalu aku mewakili para kucing untuk mengadakan sebuah pertemuan dengan para burung, dalam pertemuan itu kami bangsa kucing akan bersahabat dengan bangsa burung dan binatang lainnya jadi aku bukanlah lagi musuhmu burung pipit.” sang burung tidak begitu saja percaya kepada perkataan sang kucing karena mereka sering menipu bangsa burung.

Sang burung berkata “aku tidak percaya dengan perkataanmu itu tuan kucing karena sampai saat itu aku belum mendengar kabar mengenai perdamaian bangsa kucing dengan bangsa burung.” sang kucing mencoba untuk meyakinkan sang burung dengan membohonginya, dia menceritakan tentang kerukunannya dengan hewan lain seperti ular, musang, kelalawar, bahkan burung hingga akhirnya sang burung sedikit percaya kepada sang kucing.

Ketika sang burung mulai percaya dengan sang kucing, sang kucing berkata “kini kau mulai percaya dengan perkataan ku untuk membuktikannya kemarilah, turunlah aku sangat ingin memeluk dirimu.” mendengar hal tersebut sang burung sangat curiga, sang burung tahu apa maksud sang kucing, dia ingin sekali memakannya dengan membujuknya.

Sang burung berkata kepada sang kucing “owh baiklah aku akan turun, tapi aku sangat malas turun dan aku juga masih menunggu beberapa ekor anjing yang sedang kemari ketika mereka kemari baru aku akan turun, aku, tuan kucing, dan para anjing akan berbincang-bincang di bawah apa kau mau?” sang kucing kaget mendengar beberapa anjing akan datang, segera dia lari terbirit-birit meninggalkan sang burung. Sang burung tertawa dan berkata “jika benar para binatang sudah tidak bermusuhan kenapa kau harus lari, dasar kucing pembohong.” sang burung pun tidur kembali dengan nyenyak.

Pesan moral dari dongeng hewan burung pipit yang cerdik adalah berhati-hatilah saat berhadapan dengan orang yang sudah dikenal tidak baik. Gunanakan kecerdasanmu untuk terhindar dari masalah.

Tinggalkan Balasan