Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Terbaru

Dua dongeng fabel bahasa Indonesia kali ini akan melengkapi artikel sebelumnya yang berjudul Contoh Cerita Rakyat Fabel Paling Menarik. Pada malam hari ini Kakak akan berbagi 2 dongeng fabel terbaru untuk adik-adik semua. Kakak yakin setelah adik-adik membaca dongeng fabel Indonesia ini sampai selesai, adik-adik akan menyukainya. Selamat membaca.

Dongeng Fabel Bahasa Indonesia : Ikan Gabus dan Seekor Kuntul

Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Ikan Gabus dan Seekor Kuntul
Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Ikan Gabus dan Seekor Kuntul

Disebuah sungai kecil nan bersih terletak di kaki sebuah gunung yang begitu tinggi, sungai itu sangat bening hingga dasar air terlihat dengan jelas, setiap hari di dekat sungai itu banyak hewan-hewan seperti burung bermain sambil berkicau-kicau begitu juga hewan lain dan seekor kuntul sering mencari ikan-ikan kecil untuk dia makan.

Burung itu sangat senang mencari makanan di sungai yang jernih itu karena ikan-ikan sangat berlimpah disana, sang kuntul tidak pernah pergi ke sungai lain untuk mencari makanan karena makanan di sungai itu sangat melimpah. Waktu terus berjalan hingga kini sang kuntul sudah amat tua, tubuhnya kini sudah tidak secepat dahulu dan sudah sangat lemah bahkan untuk menangkap ikan kecilpun sang kuntul sudah tidak sanggup lagi “jika terus seperti ini aku setiap hari aku akan sangat kelaparan lalu mati, aku tidak mau hal itu terjadi padaku aku harus mencari cara untuk memakan ikan sebanyak-banyaknya agar aku tidak mati” pikir sang kuntul, sang kuntul hinggap di sebuah batu yang besar dan berbentuk cembung permukaannya seperti sebuah mangkuk, disitulah dia menemukan sebuah ide yang cukup cermerlang, letak batu itu tidaklah jauh dari tepian sungai.

Sang kuntul dengan idenya yang cemerlang itu mendatangi sungai, disana dia bertengger di sebuah dahan sambil membawa sebuah berita kepada semua ikan “wahai para ikan sudah dua hari aku terbang ke puncak gunung dan sudah dua hari pula aku melihat keadaan cuaca.” kata sang kuntul “aku membawa berita tidak baik kepada para ikan, berita itu adalah tentang sungai ini sebentar lagi sungai ini akan segera mengering karena di atas gunung sudah tidak ada lagi aliran air karena sudah mengering sebaiknya kalian berpindah dari sungai ini ke sungai yang lainnya di sebelah barat. Karena sungai di sebelah barat tidak pernah mengalami kekeringan.” mendengar berita tersebut para ikan sangat terkejut mereka percaya dengan kebohongan sang kuntul, mereka sangat ingin untuk berpindah tempat namun mereka tidak bisa melakukannya karena sungai di sebelah barat tidak satu aliran dengan sungai yang mereka tinggali. Saat itu sang kuntul memberikan sebuah bantuan kepada mereka yang ingin segera meninggalkan sungai tersebut, dia akan menganggkut beberapa ikan kecil lalu dia pindahkan.

Hal itu terlihat sangat baik bagi para ikan kecil namun ketika sang kuntul membawa ikan-ikan tersebut bukannya di bawa ke sungai barat tapi mereka di kumpulkan di batu yang cembung permukaannya. Sang kuntul yang beberapa hari kelaparan melahap dengan rakusnya ikan-ikan yang dibawanya dan setelah itu dia kembali ke sungai, kini bukan ikan-ikan kecil yang dia bawa namun seekor ikan gabus yang cukup sedang ukurannya. Sang gabus meminta sang kuntul untuk membawanya ke sungai barat seketika sang kuntul mengiyahkan permintaannya itu karena dia senang membawa ikan yang cukup besar untuk dia makan sang gabus lalu melompat menggigit leher kuntul dengan perlahan agar lehernya tidak terluka karena giginya yang tajam.

Mereka terbang ke arah batu cembung dan sang gabus melihat beberapa tulang ikan berserakan di atas batu tersebut, sang gabus langsung menggigit leher sang kuntul dan berkata “bawa kembali aku ke sungai tadi.” sang kuntul yang merasa kesakitan menuruti kata-kata sang gabus akhirnya mereka tiba di sungai itu, sang gabus tidak melepaskan gigitannya malah dia dengan kuat menggigit leher sang kuntul hingga putus sambil berkata ‘kau mencoba menipu kami kini rasakan akibatnya.” sang gabus berenang sambil menggigit leher burung kuntul yang putus itu dan menceritakan kepada seluruh ikan akan kejadian yang menimpa ikan-ikan kecil karena ulah sang kuntul yang rakus.

Pesan moral dari Dongeng Fabel Bahasa Indonesia : Ikan Gabus dan Seekor Kuntul adalah janganlah kita menipu orang lain untuk keuntungan diri kita sendiri. Sepintar-pintarnya kita melakukan penipuan, suatu saat akan ketahuan juga.

Dongeng Fabel Terbaru : Hiu Rakus dan Paus Orca Sang Raja Lautan

Dongeng Fabel Terbaru Hiu Rakus dan Paus Orca
Dongeng Fabel Terbaru Hiu Rakus dan Paus Orca

Di sebuah lautan yang dingin dan penuh dengan ikan-ikan hiduplah sekelompok paus orca, mereka hidup dengan damai tanpa ancaman dari apapun kolompok ini sering berburu bersama di tengah-tengah laut mereka mencari ikan-ikan yang sering bergerombol seperti ikan tuna, tongkol namun mereka tidaklah rakus ketika mereka cukup makan mereka akan kembali ketempat mereka beristirahat, hal itu berlangsung sangat lama sekali dan mereka memiliki peraturan untuk tidak membunuh ikan lain kecuali untuk memakannya dan tidak mengganggu ikan pemangsa lain seperti paus lain, lumba-lumba dan para hiu dan kita harus tetap berada di wilayah kita tanpa memasuki daerah lain untuk berburu.

Suatu hari datanglah beberapa ekor hiu putih ke daerah para paus orca mereka memangsa ikan-ikan besar secara rakus, mereka memangsa para anjing laut dan singa laut yang sedang berenang bebas di lautan mencari makanan. Seekor ikan singa melihat apa yang telah dilakukan oleh para hiu dan dia pergi ketempat para paus orca untuk melaporkan kejadian tersebut “aku melihat sekelompok hiu putih berenang bebas dan memangsa ikan-ikan, anjing laut, singa laut dengan sangat rakusnya.” jelas sang ikan singa kepada para paus orca, mendengar kejadian tersebut para orca sangat marah, segera mereka pergi mendatangi kediaman para hiu putih untuk memberi peringatan agar tidak lagi berburu di wilayah para orca.

Para hiu berjanji tidak akan kembali ke wilayah mereka adapun ketika mereka pergi berburu di wilayah para orca hal itu dikarenakan di wilayah hiu makanan sangat menipis karena para manusia menangkap ikan-ikan dengan kapal besar dengan jaringnya yang besar dan kuat.

Mendengar hal tersebut para orca memaklumi kejadian itu “apapun yang terjadi dengan wilayah lautmu aku tidak peduli, kalian makan dengan sangat rakusnya dan bahkan kalian meninggalkan para ikan yang kalian bunuh tapi tidak kalian makan. Jika kami melihat hal itu lagi kami tidak akan segan-segan memburumu untuk kami mangsa.” ancam sang paus kepada para hiu “aku sama sekali tidak takut kepada para binatang air berwarna hitam putih itu, gigiku mampu merobek perutnya yang besar.” gumam seekor hiu kepada teman-temannya.

Sang orca merasa harus tetap waspada karena rakusnya hiu mampu menjadikan mereka untuk melanggar aturan wilayah, dan apa yang dikhawatirakn sang orca itu terjadi beberapa hari kemudian segerombolan hiu putih datang dari arah utara memasuki wilayah orca, seekor anak orca yang sedang bermain melihat hal itu lalu dia memberitakannya kepada raja orca, saat itu pula sang raja orca memerintahkan “para orca dengarkan aku, para hiu putih saat ini sedang melanggar janjinya, kini kita akan memberikan pelajaran yang begitu berarti untuk mereka, siapkan diri kalian untuk menyergap para hiu dan kembalikan mereka ke tempat asalnya.” para orca berenang dengan formasi yang telah disusun, para hiu melihat hal tersebut dan mereka menyerang para orca namun dengan kecerdasan para orca, hiu-hiu itu di terkam tanpa ampun mereka berguguran disana sini dan sisanya melarikan diri dari pertempuran tersebut.

Pesan moral dari Dongeng Fabel Terbaru : Hiu Rakus dan Paus Orca Sang Raja Lautan adalah hormatilah apa-apa yang menjadi milik orang lain. Selain itu kesarakahan hanya akan merugikan kita di masa yang akan datang.

 

Tinggalkan Balasan