Cerita Sebelum Tidur Untuk Anak-Anak Terbaik

Sebelum membacakan cerita sebelum tidur untuk anak-anak, ada baiknya orang tua membaca dulu cerita anak itu sebelumnya. Hal ini dibutuhkan dengan beberapa alasan, pertama, agar orang tua memhami isi cerita sehingga bisa membawakan cerita dengan baik, yang kedua, orang tua bisa memetik hikmah dari dongeng anak tersebut sehingga ketika bercerita mampu memberikan penekanan agar pesan moral dari cerita dapat tersampaikan.

Fabel Cerita Sebelum Tidur Untuk Anak-Anak : Beruang dan Nelayan

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang nelayan tua yang tinggal sendirian di pinggiran hutan. Untuk makan sehari-hari, ia memancing ikan di danau yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ia selalu mendapatkan ikan yang melimpah setelah memancing di danau itu. Beberapa ikan ia jual di pasar, dan hasilnya ia gunakan untuk membeli pakaian, perkakas rumah tangga, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Pada suatu hari yang panas, si nelayan tua merasa heran karena ia tidak kunjung mendapatkan ikan, padahal ia sudah memancing selama berjam-jam. Sebelumnya ia sama sekali tidak pernah mengalami hal itu. Cukup dengan memancing selama beberapa menit saja, ia sudah bisa mendapatkan satu-dua ekor ikan dengan ukuran yang besar.

“Mungkin ikan di danau ini sudah mulai habis,” batin si nelayan tua, murung. Setelah lama mencoba dan masih tetap gagal mendapatkan ikan, maka ia pun memutuskan untuk pulang. “Aku akan mencoba lagi besok,” ujarnya.

Si nelayan tua pulang dengan langkah gontai dan tidak bersemangat. Setibanya di rumah, ia kaget tatkala melihat pintu rumahnya sudah terbuka. Ia mengira ada maling yang masuk ke rumahnya.

“Tapi untuk apa? Di rumahku tidak ada barang-barang berharga,” batin si nelayan. la menaruh alat pancingnya, dan kemudian berjalan mengendap-endap menuju jendela luar rumah, lalu mengintipnya. Ia terperanjat saat melihat seekor beruang sedang membuka tutup botol sirup di meja makan miliknya.

“Waaaa!!” nelayan tua spontan berteriak. Rupanya teriakan itu mengagetkan si beruang besar. Ia melihat ke arah jendela dan mendapati nelayan tua sedang memergokinya dari jendela itu. Si beruang pun Iangsung Iari dari rumah tersebut. Sambil berlari, beruang itu mengangkat satu kaki depannya yang penuh sirup gula.

“Kenapa dia berlari seperti itu?” batin nelayan tua, bingung. Si beruang seperti takut salah satu kakinya yang terkena sirup gula itu menyentuh tanah dan mengotori sirup yang menempel di kakinya tersebut.

Karena merasa penasaran, si nelayan tua pun berusaha mengikuti beruang itu. la sempat kehilangan jejak, sebab beruang itu berlari dengan cepat, sementara kecepatan lari si nelayan cukup lambat, mengingat usianya sudah tua. Tapi, si nelayan berhasil menemukan jejak-jejak beruang itu sehingga bisa mengikutinya kembali.

Si beruang masih berlari dengan mengangkat salah satu kakinya yang terkena sirup gula. Rupanya ia berlari ke arah danau. Si nelayan terus mengikutinya sambil menjaga jarak. Sesekali ia berhenti dan bersembunyi ketika jaraknya dengan si beruang terlalu dekat. Bagaimanapun, si nelayan masih ingin selamat. Selama ini ia tahu bahwa beruang merupakan hewan yang ganas.

Setibanya di danau, beruang berhenti berlari. Salah satu kakinya yang penuh dengan sirup gula tampak dikerubungi lalat. Beruang kemudian memasukkan kakinya itu ke dalam danau, menunggunya sebentar, lalu mengangkatnya lagi.

Cerita Sebelum Tidur Untuk Anak-Anak Terbaik
Cerita Sebelum Tidur Untuk Anak-Anak Terbaik

Tiba-tiba, seekor ikan trout (ikan yang terdapat di sungai yang bersih dan tidak tercemar) melompat keluar, mencoba memakan lalat yang ada di sekitar kaki beruang. Dengan cekatan, si beruang memukul ikan trout itu dengan kaki yang satunya lagi sehingga ikan tersebut terlempar ke daratan. la melakukan hal tersebut berkali-kali hingga jumlah ikan yang terlempar ke daratan semakin banyak.

“Wah, hebat sekali beruang itu,” bisik si nelayan yang terus  mengamati tingkah laku si beruang. “la bisa mendapatkan ikan dengan sangat mudah. Padahal, tadi aku tidak mendapatkan ikan sama sekali meskipun sudah memancing selama berjam-jam.”

Setelah dirasa cukup, beruang berhenti melakukan aksinya. Ia menepi dan kemudian mulai menikmati ikan hasil jerih payahnya itu. Ia memakannya dengan lahap dan penuh selera. Si nelayan hanya bisa mengamatinya dari balik semak-semak sambil menahan rasa lapar yang sedari tadi menderanya.

Tiba-tiba, beruang melihat ke arah si nelayan tua. Betapa kagetnya si nelayan. Ia buru-buru menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan diri di balik semak-semak yang lebat. “Gawat kalau sampai dia mengetahui keberadaanku,” batin si nelayan, panik. la khawatir beruang besar itu akan menyerang dan memangsanya.

Setelah beberapa menit, tidak ada sesuatu yang terjadi. Beruang tidak mendatangi semak-semak tempat si nelayan bersembunyi. Si nelayan pun mulai mengintip dari balik semak-semak. la melihat si beruang sedang memandang ke arahnya. Tapi bukannya datang menyerang, beruang itu malah beranjak pergi, meninggalkan ikan trout besar-besar yang masih banyak tersisa. Hal ini tentu saja membuat si nelayan tua keheranan.

“Apakah ia sengaja meninggalkan ikan-ikan itu untukku?” si nelayan tua menduga- duga. Dengan langkah pelan, ia mencoba mendekati tepian danau yang dipenuhi oleh ikan trout hasil tangkapan si beruang. Dari kejauhan, beruang sekali lagi menengok ke arah nelayan tua. Ia mendengus pelan seperti sedang tersenyum kepada nelayan tua itu.

Si nelayan tua terpana. Ia semakin yakin bahwa si beruang memang sengaja meninggalkan ikan-ikan tersebut untuknya. Maka ia pun mulai memasukkan ikan-ikan besar itu ke dalam karung yang kebetulan sedang ia bawa.

kumpulan dongeng anak fabel
kumpulan dongeng anak fabel

Si beruang besar sudah semakin jauh berjalan. Pada satu kesempatan, ia berbalik lagi, melihat ke arah si nelayan. Saat itu si nelayan juga memandang beruang dari kejauhan. “Terima kasih banyak, beruang yang baik,” kata si nelayan kepada beruang.

Entah kebetulan atau tidak, si beruang mengangkat tangannya ke arah si nelayan, seperti sedang melambai-Iambai. Kemudian ia pun melanjutkan perjalanannya. Sosok tubuhnya semakin kecil seiring dengan posisinya yang sudah semakin jauh.

“Ck… ck… ck…,” si nelayan tua berdecak sambil menggeleng- gelengkan kepalanya. “Baru kali ini ada beruang yang membayar dalam bentuk ikan-ikan besar atas sirup yang ia ambil.” Hari itu si nelayan membawa pulang ikan besar dalam jumlah yang melimpah. la sangat bersyukur atas anugerah tersebut.

Hikmah dari Fabel Cerita Sebelum Tidur Untuk Anak-Anak adalah Kita harus selalu ingat dengan jasa dan kebaikan yang pernah dilakukan oleh orang lain kepada kita. Jika kita mampu, alangkah baiknya bila kita juga membalas jasa mereka. Dengan begitu, kita akan mudah mendapatkan pertolongan kapan saja dan dimana saja.

Temukan cerita pendek anak terbaik lainnya pada posting kumpulan dongeng anak. Salam

Simpan