Cerita Dongeng Manusia Dengan Pesan Moral

Cerita dongeng manusia yang kami posting selalu berisi pesan moral yang bisa di petik pelajaran. Selain itu dongeng anak yang ada di blog ini merupakan cerita rakyat terbaik dari berbagai negara.

Cerita Dongeng Manusia : Petani Tua Dan Ramalan

Ada seorang petani tua yang memiliki banyak anak. Saat anak-anaknya sudah dewasa dan menikah, mereka semua meminta harta warisan kepada petani tua. Petani tua berkata kepada anak-anaknya bahwa ia akan menemui peramal. Ia ingin tahu kapan ia akan mati.

“Aku akan membagikan harta warisan yang aku miliki setelah aku tahu kapan aku mati,” ucap petani itu kepada anak-anaknya.

Datanglah petani itu kepada seorang peramal. Petani itu minta diramal tentang kapan dia akan mati.

“Kau akan mati setelah bersin tiga kali,” kata peramal.

cerita dongeng manusia
cerita dongeng manusia

“Jadi, sisa bersinku hanya tiga kali, dan setelah itu aku akan mati?” tanya petani tua, memastikan.

Peramal itu mengangguk. Petani tua lalu pulang. Dalam perjalanan pulang, di sepanjang jalan menuju rumahnya, terdapat banyak debu yang bertaburan. Hal itu membuat petani tua bersin.

“Bersinku tersisa dua kali lagi. Setelah itu aku akan mati,” ujar petani tua.

Sesampainya di rumah, petani pergi ke penggilingan gandum. Ia ingin menggiling gandumnya agar menjadi tepung. Saat menggiling gandum, hidungnya menghirup debu. Kembali ia bersin.

“Oh tidak, sisa bersinku tinggal satu kali. Itu artinya aku akan segera mati,” kata petani tua.

Usai menggiling gandumnya, petani tua memanggul tepung gandum miliknya. Dalam perjalanan, tak sengaja hidungnya menghirup tepung gandum yang sedang dipanggulnya.

“Oh, berakhir sudah hidupku,” ujar petani. Kemudian ia menjatuhkan dirinya ke tanah. Ia mengira bahwa dirinya telah mati. Bersamaan dengan itu, datanglah seekor babi. Babi itu mengoyak tepung gandum milik petani. Melihat hal itu, petani malah diam saja.

“Andai aku masih hidup, pasti akan aku ambil tongkat dan kupukul kau, babi nakal.” kata petani.

Untunglah ada seorang pekerja penggilingan yang melihat hal itu. Pekerja itu bergegas menghampiri petani tua.

“Hei Pak Tani, kenapa kau diam saja saat babi ini mengoyak tepung gandummu?” tanya pekerja itu

“Kalau aku masih hidup, pasti sudah aku pukul babi itu. Tetapi, aku sudah mati,” jawab petani.

Pekerja itu tersenyum mendengar jawaban petani. Ia lalu mengambil sebuah pecut dan mengarahkan pecut itu ke babi hutan. Babi itu pun langsung lari. Pekerja itu juga hendak memecutkan pecut itu ke tubuh petani tua. Namun, petani tua segera bangkit dan berterima kasih.

“Terima kasih karena kau telah membangunkanku dari kematianku. Jika tidak, aku pasti tidak akan hidup kembali,” ucap petani tua.

Pekerja kembali tersenyum mendengar jawaban si petani. Petani tua itu lalu membereskan gandumnya yang berserakan. Ia menyadari kesalahannya telah mempercayai peramal.

Pesan moral dari Cerita Dongeng Manusia : Petani Tua Dan Ramalan adalah jangan percaya dengan ramalan yang dibuat oleh manusia. Percayalah kepada Tuhan yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita.