Cerita Dan Dongeng Fabel Perancis : Ayam Jantan Cerdik

Sudah banyak sekali cerita dan dongeng fabel dari berbagai dunia kakak posting di blog ini. Kali ini kakak akan bercerita satu dongeng fabel perancis yang kakak ketahui. Walapun ceritanya sangat singkat namun mengandung pesan moral yang baik. Yuk ikuti bersama kisahnya.

Cerita dan Dongeng Fabel Perancis : Ayam Jantan Cerdik

Pada zaman dahulu di sebuah hutan di Perancis, hiduplah seekor rubah yang sangat sombong. Reynar nama rubah yang sombong itu. la sering berkeliling hutan dan berseru kepada para hewan, “Rubah adalah binatang yang paling cerdik di dunia! Tidak ada binatang lain yang bisa mengalahkan kecerdikanku!”

Para hewan pada awalnya bersikap biasa saja dengan kesombongan Reynar. Mereka merasa malas menanggapi rubah yang banyak omong itu. Namun, lama-kelamaan mereka merasa muak juga.

“Berhentilah berkata seperti itu!” seru burung nuri yang sudah bosan mendengar ucapan sombong Reynar. “Kau tidak perlu menyombongkan dirimu sendiri!”

“Memangnya kenapa? Toh aku tidak berbohong. Di dunia ini memang aku hewan yang paling cerdik. Kenapa kalian protes? Hahaha….”

“Huh, dasar hewan yang menyebalkan,” gerutu burung nuri. Selanjutnya ia pun terbang, tidak mau lagi mendengarkan kesombongan Reynar.

“Wahai Reynar, mari kuberi tahu sesuatu,” kata kelinci yang kebetulan sedang melewati tempat itu.

“Ada apa?” Reynar bertanya dengan nada curiga.

“Sebenarnya kau ini bukan hewan yang paling cerdik di dunia,” jelas kelinci. “Tahukah kau bahwa ada seekor ayam jantan yang tinggal di sebuah peternakan di pinggiran hutan ini? Nah, kudengar ayam itu sangat cerdik. Aku rasa kecerdikanmu tidak ada apa-apanya dibandingkan kecerdikan ayam jantan itu.”

“Ah, itu tidak mungkin!” sangkal Reynar.

“Kalau tidak percaya, kau buktikan saja sendiri,” tambah kelinci, memanas-manasi Reynar.

Cerita Dan Dongeng Fabel Perancis
Cerita Dan Dongeng Fabel Perancis

“Baiklah! Aku akan menangkap ayam jantan itu dengan kecerdikanku! Aku akan membuktikan bahwa aku jauh Iebih cerdik daripada dia!” seru Reynar. Setelah mengatakan itu, ia langsung berlari ke peternakan yang ada di pinggiran hutan.

Sesampainya di sana, Reynar langsung berjumpa dengan ayam jantan yang dimaksud. Ayam itu sedang asyik mematuk-matuk dan mencakar-cakar tanah, mencari makanan. Saat melihat Reynar, ayam itu bermaksud lari dari situ.

“Eh… tunggu!” cegah Reynar cepat-cepat. “Jangan pergi dulu!”

Si ayam jantan tidak jadi pergi. Ia menoleh ke Reynar, lalu bertanya, “Ada apa, rubah?”

“Kudengar kau adalah binatang yang sangat cerdik. Ada berapa tipuan yang bisa kau lakukan?”

“Ah, sebenarnya aku tidak terlalu cerdik,” kata ayam jantan, merendah. “Tidak banyak tipuan yang bisa kulakukan.”

“Hmmm… kalau aku sih bisa melakukan banyak tipuan,” ujar Reynar, mulai menyombongkan diri.

“Tipuan apa saja? Coba kau sebutkan salah satunya,” pinta si ayam jantan.

“Aku bisa berteriak sambil memejamkan mataku. Tidak ada hewan lain yang bisa melakukannya,” kata Reynar, bangga.

Ayam jantan tertawa. “Kalau itu sih gampang!” ujarnya.

“Coba kalau bisa!” tantang Reynar.

Ayam menarik napasnya dalam-dalam, lalu berteriak sambil memejamkan matanya. “Kukuruyuuuuk!”

Reynar dengan gesit langsung menangkap si ayam jantan dengan cara menggigit lehernya saat si ayam memejamkan matanya. “Hihi… aku berhasil menipumu!” batin Reynar. Ia sangat senang karena bisa mengalahkan si ayam jantan yang menurut kabar sangat cerdik.

Reynar hendak pergi sambil membawa ayam jantan itu dalam gigitannya. Namun, petani melihatnya. “Hei, mau ke mana kau? Lepaskan ayamku! Itu ayam milikku!” seru si petani.

Reynar kaget dan panik. Kemudian ia mendengar si ayam jantan berkata kepadanya dengan suara tercekik, “Katakan kepadanya bahwa aku adalah milikmu.”

Reynar mengira itu adalah ide yang sangat bagus. Selanjutnya ia melepaskan gigitannya pada leher ayam untuk menjawab ucapan pak tani. Si ayam jantan tidak menyia- nyiakan kesempatan itu. Ia berlari dengan gesit, lalu melompat dengan tinggi ke sebuah dahan pohon.

“Oh tidak, aku telah tertipu!” batin rubah, menyadari kebodohannya. Ia berusaha mengejar si ayam jantan. Namun, semuanya sudah terlambat. Si ayam jantan sudah berada di tempat yang aman. Rubah tidak bisa menjangkaunya.

“Kukuruyuuuuk!” si ayam jantan berkokok sambil memejamkan matanya di dahan pohon. “Lihatlah rubah! Aku bisa berteriak sambil memejamkan mata. Bagaimana, aku bisa memenuhi tantanganmu, bukan? Sekarang siapa yang Iebih cerdik?” kata si ayam jantan dengan nada mengejek.

Reynar kesal sekali karena gagal menangkap si ayam jantan. Selain itu, ia juga harus menerima kenyataan bahwa ia kalah cerdik dibanding ayam tersebut.

Hikmah dari Cerita Dan Dongeng Fabel Perancis : Ayam Jantan Cerdik adalah

Janganlah merasa paling jago, paling cerdik, paling pintar, dan serba paling lainnya. Bagaimanapun, di atas langit masih ada langit. Bila kita merasa jago terhadap suatu hal, maka pasti ada orang lain yang lebih jago daripada kita. Jadi, lebih balk kita bersikap rendah hati saja.

Temukan cerita rakyat fabel terbaik lainnya pada kategori fabel

Simpan