Cerita Anak Indonesia : Asal Muasal Selat Nasi

Cerita anak Indonesia yang kali ini Kakak terbitkan mengisahkan asal mula terbelahnya Pulau Sobi menjadi dua. Pada cerita dongeng dari Riau ini diceritakan bahwa kita harus mau mendengarkan informasi yang diberikan oleh orang lain. Jangan keras kepala dan memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Akbiat dari sikap keras kepala akan berdampat buruk seperti yang terjadi pada cerpen anak indonesia ini. Penasaran? Ikuti kisahnya sampai tuntas.

Kumpulan Cerita Anak Indonesia : Asal Muasal Selat Nasi

Cerita Anak Indonesia Asal Muasal Selat Nasi
Cerita Anak Indonesia Asal Muasal Selat Nasi

Datuk Kaya dan istrinya, Cik Wan, adalah keluarga yang menguasai sebuah pulau yang bernama Pulau Subi. Mereka mempunyai seorang putri yang cantik dan balk hati bernama Nilam Sari.

Kecantikan dan budi pekerti halus Nilam Sari tersiar ke negeri-negeri tetangga. Permaisuri Kerajaan Palembang ingin meminang Nilam sari untuk putranya. Ia mengirimkan utusan untuk menyampaikan pinangan kepada keluarga Datuk Kaya.

Pinangan Kerajaan Palembang diterima dengan baik oleh Datuk Kaya dan Cik Wan. Oleh karena itu, ditetapkanlah tanggal pernikahan, yaitu tanggal 10 Safar, tak jauh setelah waktu pinangan.

Menjelang tanggal pernikahan, Cik Wan mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikahan putrinya. Rakyat saling bahu-membahu membantu. Pada hari pernikahan, semuanya sudah lengkap. Semua hiasan dan makanan sudah tersedia. Berdandang-dandang nasi sudah siap untuk disajikan.

Namun, menjelang sore bahkan sampai malam, rombongan mempelai laki-laki tak kunjung datang. Cik Wan menenangkan suaminya agar tidak marah.

“Sabarlah, Pak. Siapa tahu mereka ada halangan di jalan,” kata Cik Wan.

Rombongan pengantin laki-laki baru datang pada tanggal 13 Safar. Kedua mempelai segera dinikahkan saat itu juga. Cik Wan kebingungan, karena semua makanan sudah basi. Ia tidak tahu harus menghidangkan apa.

“Biarkan saja mereka makan nasi basi itu!””kata Datuk Kaya marah.

“Jangan Pak, tidak baik. Lebih balk kita buat hidangan baru saja ya untuk mereka;” bujuk Cik Wan.

Datuk Kaya tetap bersikeras agar para tamu diberi makanan basi saja. Cik Wan diberitahu oleh salah seorang anggota keluarga mempelai laki-laki bahwa kapal mereka diterjang badai, sehingga mereka terpaksa berlindung selama beberapa hari di sebuah pulau sampai badai reda. Namun, informasi itu tidak diterima oleh Datuk Kaya, dan ia juga tidak mau mendengar alasan apa pun.

Akhirnya Cik Wan mulai marah dengan sikap suaminya.

“Jika masih berkeras juga, berarti talak satu untukku!” kata Cik Wan pada suaminya.

Datuk Raya murka, “Kuberikan tiga talak untukmu sekaligus!” Lalu ia menghamburkan nasi basi itu memanjang menyerupai sebuah selat.

“Kita bercerai sebatas nasi basi ini!” teriak Datuk Kayo.

Tiba-tiba badai datang. Air laut setinggi gunung menghantam Pulau Subi sehingga terbelah menjadi dua. Bagian yang kecil merupakan milik Cik Wan dan bagian yang lebih besar merupakan bagian Datuk Kaya. Sementara itu, selat yang membelah keduanya kemudian disebut Selat Nasi.

Pesan moral dari Cerita Anak Indonesia : Asal Muasal Selat Nasi adalah ketidaksabaran akan menye8abkan maslaah yang lebih besar.

Baca kumpulan cerita anak menarik lainnya pada artikel kami berikut ini Cerita Dongeng Indonesia : Beruang dan Lebah Madu dan Kumpulan Cerita Dongeng Anak Indonesia